Piala AFF 2022: Tiga Kali Kalah Telak, Brunei Darussalam Jadi Tim Pertama yang Gugur

Brunei Darussalam harus pulang lebih dulu dari gelaran Piala AFF 2022.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Selasa, 27 Desember 2022 | 14:24 WIB
Pemain Timnas Indonesia Ramadan Sananta usai cetak gol ke gawang Brunei Darussalam. (Instagram/@pssi)

Pemain Timnas Indonesia Ramadan Sananta usai cetak gol ke gawang Brunei Darussalam. (Instagram/@pssi)

Gol.bolatimes.com - Pil pahit harus ditelan Timnas Brunei Darussalam, setelah 26 tahun kembali ke Piala AFF pada edisi 2022 justru menjadi tim pertama yang dipastikan tersingkir.

Kekalahan dari Indonesia di laga ketiga Piala AFF 2022 memastikan keikutsertaan skuad Tabuan di ajang dua tahunan sepak bola bergengsi ASEAN berakhir.

Meski masih menyisakan beberapa laga di babak penyisihan grup Piala AFF 2022, Brunei Darussalam dipastikan jadi tim pertama yang tersingkir.

Menjadi ironi bagi Brunei, 26 tahun menunggu kembali ke Piala AFF justru menjadi bulan-bulanan tim lain sebagai lumbung gol yang mudah dibobol.

Hingga matchday ketiga fase grup, gawang Brunei sudah terbobol 17 gol oleh tiga tim berbeda dan hanya mampu membalas satu gol saja.

Diawali dari Thaialand (0-5), Filipina (1-5) dan terbaru Indonesia (0-7), pilu tentu dirasakan Brunei meskipun kondisi ini bukan tanpa alasan.

Selain babak belur di 3 laga pertama fase grup dan menjadi tim yang paling banyak kebobolan, satu fakta menyebut jika sepak bola Brunei sedang tidak baik-baik saja.

Brunei Darussalam tampil di Piala AFF 2022 dengan skuad seadananya, Mario Campesino selaku sang pelatih gagal meracik tim dengan optimal.

Hal ini tak lepas dari mati surinya kompetisi sepak bola di Brunei, kondisi yang sudah berjalan selama tiga tahun terakhir.

Brunei juga beberapa kali absen di Piala AFF mulai edisi 2012 hingga 2018, pada 2020 kesempatan kembali tampil gagal dimaksimalkan karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Segera Tes Medis, Cristiano Ronaldo Selangkah Lagi Jadi Pemain Al Nassr

Berantakannya sepak bola Brunei Darussalam seolah membuat kekalahan demi kekalahan tim ini di Piala AFF 2022 layak dimaklumi.

Membangun kompetisi sepak bola agar berjalan secara terus-menerus bukan perihal yang mudah dilakukan, kondisi yang sama sempat terjadi di Indonesia.

Amburadulnya kompetisi sepak bola Indonesia ditandai dengan rusaknya federasi hingga membuat lahirnya federasi tandingan, tak sampai di situ.

Kompetisi pun juga memunculkan kompetisi tandingan, hingga pemerintah akhirnya turun tangan meski dinilai sebagai sebuah intervensi.

Berujung pada hukuman FIFA yang diberikan kepada Indonesia, dari situlah bobroknya sepak bola Indonesia yang kini coba diperbaiki sedikit demi sedikit.

Kontributor: Eko
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Per laga 2 juta. Kalau dikali 30, bisa Rp 60 juta per bulan

indonesia | 10:18 WIB

Sebelum menuju acara utama Sambernyawa Festival, Persis telah menggelar berbagai rangkaian yang sudah dimulai sejak Oktober.

indonesia | 20:41 WIB

Golden Star Warriors bakal lawan Thailand di final?

internasional | 17:00 WIB

Timnas Indonesia berencana siapkan pemain naturalisasi baru, media vietnam tak tinggal diam.

indonesia | 11:07 WIB

Xavi Hernandez senang Barcelona menang.

internasional | 17:48 WIB

Saksikan duel Timnas Indonesia U-17 versus Barcelona di sini.

indonesia | 17:32 WIB

Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia punya jalan berbeda.

indonesia | 14:20 WIB

Inilah hasil drawing babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

indonesia | 13:59 WIB

Ian Maatsen bawa Chelsea menang telak.

indonesia | 11:13 WIB
Tampilkan lebih banyak