Termasuk Match Fixing, Ini 3 Dampak Negatif BRI Liga 1 Tanpa Degradasi

Keputusan Liga 1 tanpa degradasi dibuat karena Liga 2 2022/2023 resmi tidak dilanjutkan.

Ronald Seger Prabowo | BolaTimes.com
Jum'at, 13 Januari 2023 | 08:31 WIB
PSIS Semarang taklukkan Madura United 3-0 pada pekan ke-12 Liga 1 2022. (Instagram/liga1match)

PSIS Semarang taklukkan Madura United 3-0 pada pekan ke-12 Liga 1 2022. (Instagram/liga1match)

Gol.bolatimes.com - PSSI memutuskan kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 tanpa degradasi.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi menjelaskan, keputusan Liga 1 tanpa degradasi dibuat karena Liga 2 2022/2023 resmi tidak dilanjutkan. Sehingga tidak perlu ada yang degradasi.

"Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

"Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023," jelasnya.

Sementara untuk wakil Indonesia di kompetisi AFC musim 2023/2024, PSSI akan menggelar play-off yang diikuti oleh juara Liga 1 2021/2022 versus juara Liga 1 2022/2023.

Keputusan itu tentu saja menjadi kabar buruk bagi sepak bola Indonesia di awal tahun 2023.

Apalagi pecinta sepak bola Tanah Air baru saja mendapat kekecewaan setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke final Piala AFF 2022.

Selain itu, keputusan BRI Liga 1 tanpa degradasi bakal menimbulkan berbagai dampak negatif dalam perjalanan kompetisi.

Berikut ini 3 dampak negatif BRI Liga 1 tanpa degradasi versi analisas Bolatimes.com:

1. Match Fixing

Baca Juga: Media Vietnam Soroti Sikap Angkuh Theerathon Bunmathan Jelang Final Piala AFF 2022

Hal paling buruk dalam keputusan tersebut adalah peluang terjadinya match fixing atau pengaturan pertandingan.

Sederhananya, tim-tim yang tidak berambisi untuk juara atau hanya sekadar berpartisipasi dengan 'mudah' menjual pertandingan kepada lawan.

Jika itu terjadi, dipastikan kualitas lanjutan putaran kedua BRI Liga 1 nanti bakal anjlok karena tidak ada persaingan yang sehat.

2. Marwah Kompetisi Hilang

Idealnya dalam sebuah kompetisi adalah adanya sistem degradasi dan promosi dari liga kasta di bawahnya.

Karena dinamika kompetisi itu ada promosi dan degradasi, dengan keputusan Exco PSSI semalam bakal menghilangkan marwah kompetisi.

Apalagi greget pertandingan BRI Liga 1 juga berkurang karena klub tidak akan ngotot seperti putaran pertama.

Nilai kompetitif menjadi berkurang karena tidak ada tekanan yang bernama degradasi.

3. Antusiasme Penonton Anjlok

Keputusan BRI Liga 1 tanpa degradasi diprediksi juga berpengaruh dengan antusiasme penonton yang datang ke stadion.

Mengingat nilai kompetitif pertandingan menjadi berkurang, cukup masuk akal jika masyarakat maupun suporter ogah datang untuk menyaksikan pertandingan.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Per laga 2 juta. Kalau dikali 30, bisa Rp 60 juta per bulan

indonesia | 10:18 WIB

Sebelum menuju acara utama Sambernyawa Festival, Persis telah menggelar berbagai rangkaian yang sudah dimulai sejak Oktober.

indonesia | 20:41 WIB

Golden Star Warriors bakal lawan Thailand di final?

internasional | 17:00 WIB

Timnas Indonesia berencana siapkan pemain naturalisasi baru, media vietnam tak tinggal diam.

indonesia | 11:07 WIB

Xavi Hernandez senang Barcelona menang.

internasional | 17:48 WIB

Saksikan duel Timnas Indonesia U-17 versus Barcelona di sini.

indonesia | 17:32 WIB

Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia punya jalan berbeda.

indonesia | 14:20 WIB

Inilah hasil drawing babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

indonesia | 13:59 WIB

Ian Maatsen bawa Chelsea menang telak.

indonesia | 11:13 WIB
Tampilkan lebih banyak