3 Dampak Buruk yang Didapat setelah BRI Liga 1 2022 Dilanjutkan Tanpa Degradasi

Berikut 3 dampak buruk yang akan didapat setelah Liga 1 2022 dilanjutkan tanpa degradasi.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Jum'at, 13 Januari 2023 | 15:30 WIB
Persib Bandung ditahan imbang Persikabo 1973 dengan skor 1-1 di BRI Liga 1 2022. (Instagram/liga1match)

Persib Bandung ditahan imbang Persikabo 1973 dengan skor 1-1 di BRI Liga 1 2022. (Instagram/liga1match)

Gol.bolatimes.com - Berikut deretan dampak buruk yang akan terjadi usai BRI Liga 1 2022-2023 diputuskan berlanjut tanpa adanya degradasi.

Belum lama ini, jagat sepak bola Indonesia dikejutkan dengan kabar bahwa Liga 1 musim ini akan dilanjutkan tanpa adanya degradasi.

Hal ini diketahui setelah Komite Eksekutif (Exco) PSSI menggelar rapat pada Kamis (12/01/23) yang memutuskan kompetisi Liga 2 dihentikan.

Baca Juga: Punya Pengalaman di Eropa, Begini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia jika Dilatih Thomas Doll

Imbas dari kompetisi Liga 2 yang tak akan dilanjutkan, Liga 1 pun terkena dampaknya di mana tak akan ada sistem degradasi seperti sebelum-sebelumnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menuturkan ada beberapa hal yang membuat Komite Eksekutif membuat keputusan tersebut.

Tercatat ada tiga poin yang jadi pertimbangan, yakni permintaan dari sebagian besar klub Liga 2, rekomendasi dari tim transformasi pasca tragedi Kanjuruhan, dan Peraturan Kepolisian atau Perpol.

Baca Juga: Ogah Pakai Strategi Parkir Bus, Thailand bakal Tampil Menyerang Kalahkan Vietnam di Laga Tandang

Di sisi lain, rapat ini juga memerintahkan PT LIB untuk membuat operator baru guna berlangsungnya Liga 2 pada musim depan.

Akibat keputusan ini, banyak pihak menyayangkan langkah yang diambil Exco PSSI. Pasalnya, keputusan ini memberi banyak dampak buruk.

Selain Liga 2 yang tak akan berlanjut, keputusan Liga 1 tanpa degradasi akan memberi dampak negatif di sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Soroti Kiprah Mano Polking di Piala AFF 2022, Media Thailand Sindir Timnas Indonesia Licik

Apa saja dampak buruk tersebut?

1. Kompetisi Tak Berjalan Kompetitif

Dengan tanpa adanya degradasi di Liga 1 musim ini, setiap tim yang ada, terutama tim papan bawah, tak akan memiliki gairah bertanding.

Baca Juga: 5 Nama yang Digadang akan Muncul di Bursa Ketua Umum PSSI, Ada Eks Presiden Inter Milan

Ketiadaan degradasi akan membuat setiap tim bermain tanpa tujuan, dan merasa aman tanpa perlu takut turun kasta ke Liga 2.

Hal ini pun membuat pertandingan akan berjalan hambar dan tak kompetitif. Lalu, setiap tim papan bawah akan merasa aman sehingga para pemain tak mengeluarkan kemampuan maksimalnya.

2. Bisa Menghadirkan Match Fixing

Karena tak adanya sistem degradasi di Liga 1 musim ini, maka setiap pertandingan, terutama pertandingan tim papan bawah, akan menghadirkan kesempatan hadirnya pengaturan skor atau Match Fixing.

Dengan ketiadaan degradasi di Liga 1 musim ini, fokus banyak tim hanya akan bersaing untuk memperebutkan gelar juara, yang didominasi oleh tim-tim kaya di papan atas.

Sedangkan bagi tim papan bawah yang tak punya finansial mumpuni, bisa saja tiap tim akan ‘menjual’ pertandingan, sehingga rawan pengaturan skor.

3. Beri Dampak Negatif ke Timnas Indonesia

Karena Liga 1 berlanjut tanpa adanya degradasi yang membuat kualitas kompetisi menurun, maka Timnas Indonesia pun akan kecipratan getahnya.

Sebab, kualitas kompetisi yang menurun akan memberi dampak pada kualitas para pemain, sehingga Timnas Indonesia yang akan berlaga di event besar seperti Piala Asia 2023 pada Juni nanti.

Selain itu, tak adanya degradasi di Liga 1 musim ini maka pemilihan pemain yang kompetitif akan terbatas pada tim-tim papan atas saja. Alhasil pemain berkualitas seperti Edo Febriansah yang membela tim papan bawah seperti RANS Nusantara tak akan dilirik.

Kontributor: Felix Indrajaya
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia punya jalan berbeda.

indonesia | 14:20 WIB

Inilah hasil drawing babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

indonesia | 13:59 WIB

Ian Maatsen bawa Chelsea menang telak.

indonesia | 11:13 WIB

Penyerang Timnas Putri Indonesia U-19 ingin skuadnya lakukan ini.

indonesia | 15:06 WIB

Striker jebolan Garuda Select disanjung mantan pelatih Timnas Indonesia.

indonesia | 13:23 WIB

Anak asuh Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-20 dilepas oleh klubnya di Eropa

indonesia | 09:07 WIB

Thomas Doll menilai ada sejumlah pemain Indonesia yang layak bermain di Liga Jerman

indonesia | 08:17 WIB

Bima Sakti tidak baper usai disindir netizen dengan sebutan pelatih tarkam.

indonesia | 20:45 WIB
Tampilkan lebih banyak