Gol.bolatimes.com - Berikut deretan dampak buruk yang dirasakan pemain dan klub setelah PSSI memutuskan Liga 1 serta Liga 3 musim ini dihentikan.
Kabar mengejutkan datang dari jagat sepak bola Indonesia usai rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI dilakukan pada Kamis (12/01/23) kemarin.
Usai rapat itu, Exco PSSI membuat keputusan untuk memberhentikan gelaran Liga 2 dan Liga 3 musim ini dalam rapat yang berlangsung di Kantor PSSI di GBK Arena.
Baca Juga: Punya Pengalaman di Eropa, Begini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia jika Dilatih Thomas Doll
Dalam kabar yang beredar, Yunus Nusi selaku Sekretaris Jenderal PSSI menyebutkan ada beberapa poin yang menjadi pertimbangan dikeluarkannya keputusan berat ini.
Pertama adalah adanya permintaan dari banyak klub Liga 2 agar kompetisi terhenti. Lalu poin kedua adalah adanya rekomendasi dari tim transformasi sepak bola pasca tragedi Kanjuruhan.
Sedangkan poin ketiga yang jadi pelengkap keputusan ini adalah berkaitan dengan proses perizinan yang tertuang pada Perpol (Peraturan Kepolisian) nomor 10 tahun 2022.
Baca Juga: Ogah Pakai Strategi Parkir Bus, Thailand bakal Tampil Menyerang Kalahkan Vietnam di Laga Tandang
Di samping mengeluarkan keputusan ini, PSSI juga menugaskan agar PT LIB membuat operator baru yang akan menaungi berlangsungnya Liga 2 musim depan.
Keputusan ini pun lantas menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Pasalnya, keputusan ini dianggap memberatkan para peserta klub dan pemain Liga 2 maupun Liga 3.
Lantas, apa saja dampak buruk yang akan diterima oleh klub dan pemain dari dihentikannya Liga 2 maupun Liga 3 usai PSSI menghentikan kompetisi tersebut?
Baca Juga: Soroti Kiprah Mano Polking di Piala AFF 2022, Media Thailand Sindir Timnas Indonesia Licik
1. Pemain Kehilangan Pekerjaan
Akibat dihentikannya Liga 2 dan Liga 3, para pemain yang berkecimpung di dalamnya otomatis kehilangan mata pencaharian utamanya.
Tak hanya pemain, ofisial maupun staf dari setiap klub juga akan kehilangan pekerjaannya, mengingat sebagian besar para pemain dan ofisial memiliki kontrak jangka pendek.
Baca Juga: 5 Nama yang Digadang akan Muncul di Bursa Ketua Umum PSSI, Ada Eks Presiden Inter Milan
Akibatnya, para pemain pun harus menganggur di sisa musim ini, dan kehilangan sumber pendapatannya sebagai pemain.
2. Klub Liga 2 Tak Miliki Sumber Pendapatan
DIhentikannya Liga 2 pun akan membuat klub-klub Liga 2 kehilangan sumber pendapatan yang selama ini didapatkan saat kompetisi berlangsung.
Memang benar bahwa Liga 2 berlangsung dengan subsidi silang dari sponsor Liga 1 karena tak memiliki sponsor sendiri.
Tapi, klub-klub di dalamnya memanfaatkan pertandingan sebagai sumber pendapatan dengan kehadiran para penonton di stadion maupun hak siar.
3. Klub Merugi
Dengan ketiadaan kompetisi Liga 2, setiap klub akan merugi karena telah mengeluarkan dana besar saat kompetisi masih berlangsung.
Karena klub merugi, maka setiap klub akan mengalami krisis finansial yang bisa saja membuat klub-klub ini pun bisa gulung tikar di kemudian hari.
Hal ini juga diakui oleh pemilik Bekasi City FC yang menyebutkan beban pengeluaran klub sudah besar dan ketiadaan kompetisi akan membuat klub merugi karena masih menanggung sebagian biaya operasional.