3 Dampak Negatif yang Diterima Timnas Indonesia jika Liga 1 2022/2023 Digelar Tanpa Degradasi

Timnas Indonesia akan turut terdampak dari keputusan PSSI

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Jum'at, 13 Januari 2023 | 16:00 WIB
Selebrasi Marselino Ferdinan usai cetak gol saat Timnas Indonesia kalahkan Filipina. (Dok. PSSI)

Selebrasi Marselino Ferdinan usai cetak gol saat Timnas Indonesia kalahkan Filipina. (Dok. PSSI)

Gol.bolatimes.com - Timnas Indonesia memang akhirnya bakal merasakan dampak terburuk dari keputusan PSSI untuk meniadakan sistem degradasi pada Liga 1 2022/2023.

Pasalnya, bagaimanapun juga, kualitas kompetisi Liga 1 2022/2023 yang nantinya akan ikut mempengaruhi kualitas Timnas Indonesia di level internasional.

Tanpa sistem degradasi, klub-klub Liga 1 2022/2023 tak perlu berjuang mati-matian untuk bersaing secara sehat. Sebab, mereka sudah dipastikan tak bakal turun kasta.

Begitu pula dengan klub-klub papan atas. Mereka tak akan mendapatkan persaingan yang ketat dari tim papan bawah untuk bisa meraih kemenangan. 

Dengan kata lain, kompetisi Liga 1 2022/2023 akan kehilangan marwahnya. Sebab, tak ada unsur sporting merit yang dijaga oleh pengurus PSSI karena memutuskan meniadakan sistem degradasi ini.

Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga dampak negatif yang bakal dialami Timnas Indonesia apabila kompetisi Liga 1 2022/2023 digelar tanpa sistem degradasi.

1. Pemain Tak Bersaing secara Kompetitif

Para pesepak bola Indonesia memang akhirnya bakal merasakan dampak negatif dari penghapusan sistem degradasi pada Liga 1 2022/2023 ini.

Sebab, mereka kesulitan mendapatkan iklim pertandingan yang kompetitif. Sebab, tidak ada ancaman degradasi oleh klub-klub papan bawah.

Hal inilah yang nantinya berpengaruh besar pada kualitas para pemain, terutama mereka yang jadi andalan tim nasional. 

2. Kualitas Pemain Menurun

Apabila kualitas kompetisi mengalami penurunan karena persaingannya tidak kompetitif, maka hal ini akan berdampak pada kualitas para pemain yang berada di dalamnya.

Tanpa pertandingan yang kompetitif, pemain tak akan terpacu untuk bisa bersaing dengan baik dalam menghadapi sebuah pertandingan.

Menurunnya tingkat kompetitif ini pada akhirnya akan memperburuk kualitas para pemain yang muaranya menjadi pasukan Timnas Indonesia pada pertandingan internasional. 

Jika sudah begini, kualitas Timnas Indonesia bakal menjadi pertaruhannya karena pemain-pemainnya tak terasah dengan baik bersama klub.

3. Tidak Memunculkan Talenta Baru

Dalam setiap kompetisi, semua pemain berpeluang untuk menunjukkan permainan terbaiknya. Hal ini salah satunya demi mencuri hati pelatih Timnas Indonesia.

Tanpa ancaman degradasi, setiap klub tentu tak perlu repot-repot bersaing karena sudah dipastikan tak turun kasta.

Situasi inilah yang membuat para pemain kesulitan untuk bisa memberikan permainan terbaiknya. Sehingga, Timnas Indonesia akan kesulitan mencari talenta baru yang lahir dari kompetisi yang sehat.

Kontributor: M Faiz Alfarizie
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia punya jalan berbeda.

indonesia | 14:20 WIB

Inilah hasil drawing babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

indonesia | 13:59 WIB

Ian Maatsen bawa Chelsea menang telak.

indonesia | 11:13 WIB

Penyerang Timnas Putri Indonesia U-19 ingin skuadnya lakukan ini.

indonesia | 15:06 WIB

Striker jebolan Garuda Select disanjung mantan pelatih Timnas Indonesia.

indonesia | 13:23 WIB

Anak asuh Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-20 dilepas oleh klubnya di Eropa

indonesia | 09:07 WIB

Thomas Doll menilai ada sejumlah pemain Indonesia yang layak bermain di Liga Jerman

indonesia | 08:17 WIB

Bima Sakti tidak baper usai disindir netizen dengan sebutan pelatih tarkam.

indonesia | 20:45 WIB
Tampilkan lebih banyak