Gol.bolatimes.com - Mantan bintang Barcelona, Dani Alves diduga telah melakukan pelecehan seksual di sebuah kelab malam di Kota Barcelona. Buntut dari insiden tersebut, Dani Alves diciduk Kepolisian Catalunya tak berselang lama setelah pelaporan terhadap dirinya.
Dani Alves ditangkap pihak kepolisian pada Jumat (20/1/2023) malam waktu setempat, mantan kapten timnas Brasil itu langsung dimintai keterangan.
Disadur dari AS.com, menurut pengakuannya, Alves merasa tidak melecehkan siapa pun saat berada di sebuah kelab malam Barcelona.
Ia mengaku hanya menikmati malam bersama teman-temannya dan mengaku tidak tahu siapa wanita yang merasa dilecehkannya.
"Saya menari dan bersenang-senang tanpa mengganggu siapa pun. Saya tak tahu siapa wanita ini, bagaimana saya bisa melakukan itu pada seorang wanita," ucap Alves.
"Demi Tuhan, saya tidak melakukannya," imbuhnya.
Kejadian ini berawal dari kunjungan Alves ke Barcelona untuk menghadiri pemakaman sang ibu, ia juga sempat menemui beberapa rekannya.
Untuk kemudian pergi ke kelab malam di daerah Barcelona bernama Sutton Club pada 30-31 Desember 2022 lalu.
Beberapa laporan dari media Spanyol menyebutkan jika pelcehan seksual yang dilakukan Alves dengan cara memasukkan tangannya ke celana dalam seorang wanita di dalam sebuah toilet.
Hal itu dilakukan Alves tanpa persetujuan wanita tersebut, saat ia berdansa dengan rekan-rekannya hingga mengikuti perempuan tersebut ke toilet.
Tak terima dengan perlakuan Alves, perempuan itu kemudian melapor ke staf keamanan kelab malam dan berujung pelaporan dugaan penyerangan dan pelecehan seksual.
Alves sudah ditangkap pihak kepolisian Catalunya untuk dimintai keterangan, sementara tak habis sehari dari kabar tersebut beredar, klub yang menaungi sang pemain mengambil keputusan tegas.
Klub asal Meksiko, Pumas UNAM memilih untuk memutus kontrak Alves yang terlibat kasus pelecehan seksual dengan alasan tidak ada toleransi.
Tindakan Alves dinilai telah bertentangan dengan semangat dan nilai-nilai yang dijaga oleh klub yang berada di bawah nauhan National Autonomous University of Mexico.
"Puma membuat keputusan untuk memutus kontrak sang pemain karena kasus tersebut," bunyi pernyataan Puma UNAM.
"Klub menegaskan komtimennya untuk tidak menoleransi tindakan dari para anggota institusi. Siapa pun dia yang menentang semangat universitas dan nilai-nilainya." imbuh mereka.