Gol.bolatimes.com - Nasib Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong masih menggantung apakah tetap menukangi Skuad Garuda atau tidak. Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri mengatakan akan menunggu waktu mengingat keputusan ada di Exco PSSI.
Meski begitu, Shin Tae-yong dianggap memiliki alasan tetap bertahan di Timnas Indonesia. Dua hal ini adalah alasan dasar, pelatih asal Korea Selatan ini tetap bertahan di Indonesia.
1. Biaya Anak dan Keluarga
Baca Juga: 5 Pemain Asing yang Bisa Diandalkan Shin Tae-yong di Piala Dunia U-20
Tidak dipungkiri, Shin Tae-yong harus membiayai anak-anak dan keluarganya di Korea Selatan. Bahkan saat Shin Tae-yong berbincang dengan Son Heung-min, mantan anak asuhnya di Timnas Korsel mengaku menerima pekerjaan melatih skuad Garuda karena alasan sang anak bungsu, Shin Jae-hyuk.
Untuk diketahui, Shin Jae-hyuk saat ini masih menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Ia juga bermain di klub sepak bola Korea Selatan, Ansan Greeners FC.
Shin Jae-hyuk juga satu klub dengan pemain Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam.
Baca Juga: Kisah Shin Tae-yong Nyaris Latih Timnas Thailand, Bahkan Hampir Teken Kontrak
2. Tekad untuk Majukan Sepak Bola Indonesia
PSSI di era 2000-an kerap mendapat cibiran dengan kondisi sepak bola Indonesia yang tak berkembang. Manajemen termasuk dugaan mafia bola santer diisukan dan menjadi kebobrokan sepak bola nasional saat itu.
Satu dekade berjalan, perkembangan sepak bola Indonesia di 2010 mulai menunjukkan perbaikan. Walau isu mafia bola masih hangat dibicarakan saat itu.
Baca Juga: Kata-kata Park Hang-seo usai Dirumorkan Gantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Masuk di era 2020, Timnas Indonesia sudah semakin terpandang, tim yang dulunya kerap menelan kekalahan. Saat ini menjadi perhitungan para pemain lawan.
Apalagi di kompetisi Piala AFF, Indonesia selalu menyabet gelar runner up meski tak pernah juara.
Shin Tae-yong memiliki tekad untuk memperbaiki sepak bola Indonesia, termasuk prestasi Timnas Indonesia. Memang usai dari Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong memiliki keputusan mencari tim yang lebih baik dari Indonesia.
Namun ia memilih Indonesia dan memberikan andil dalam perkembangan presatasinya saat ini, hingga disebut juga tim kuat di Asia Tenggara.