Gol.bolatimes.com - Shayne Pattynama diharapkan publik sepak bola nasional bisa membuat timnas Indonesia lebih menggigit di kancah internasional. Bersama Jordi Amat dan Sandy Walsh, Shayne diharapkan bisa jadi andalan untuk pelatih Shin Tae-yong.
Tenaga tiga pemain naturalisasi ini, termasuk Shayne Pattynama memang sangat dibutuhkan timnas Indonesia yang akan menghadapi Piala Asia 2023.
Shayne yang saat ini memperkuat klub Liga Norwegia, Viking FK memulai kariernya di SV Lelystad ’67. Shayne lalu mendapatkan keuntungan saat berhasil menembus tim akademi Ajax pada 2007.
Baca Juga: Shayne Pattynama Akhirnya Resmi Menjadi WNI, Siap Perkuat Timnas Indonesia
Ialah Patrick Ladru, pelatih tim akademi Ajax yang langsung bertemu dengan orang tua Shayne. Ladru meminta izin kepada orang tua Shayne agar anaknya itu bisa berkarier di Ajax.
"Saya beberapa kali memang diundang untuk bermain di tim muda Ajax. Yang pertama tidak berhasil masuk. Pada undangan kedua, Patrick Ladru mengundang orang tua saya ke kantornya dan kemudian memberitahu bahwa saya diterima main di tim E3 Ajax,” ucapnya kepada media Belanda, Voetbalzone pada 2021.
Shayne memgakui bahwa bergabung ke tim akademi Ajax ialah sebuah mimpi. Apalagi, ia sempat berlatih di satu lapangan dengan legenda Belanda seperti Dennis Bergkamp dan Simon Tahamata.
Baca Juga: 'Banyak Makanan Enak di Indonesia', Shayne Pattynama Keranjingan Nasi Dicampur Soto Mie
Namun justru di akademi Ajax, Shayne membuat blunder di perjalanan kariernya. Shayne mengakui bahwa dirinya sempat melakukan aksi tipu-tipu alias berbohong di akademi Ajax.
Masih berjiwa muda dan mengaku sangat sensitif, Shayne kemudian berbohong alami cedera saat latihan. Hal itu dilakukannya karena takut dengan teriakan pelatih.
Diceritakan Shayne bahwa meski masih bermain di akademi, jiwa persaingan di Ajax sangat ketat. Semua pelatih menempa pemain muda layaknya pemain profesional. Pelatih kata Shayne tak segan untuk berteriak kepada pemain yang salah.
Baca Juga: Link Live Streaming Persik Kediri vs Madura United, Sedang Berlangsung!
“Sejujurnya, saya memalsukan cedera beberapa kali dalam latihan karena takut dengan teriakan pelatih itu,” ucap Shayne.
“Saya ingat banyak juga rekan yang sangat takut menghadapi pelatih. Tapi saya sangat senang bermain di sana selama tiga tahun,”
Seiring dengan usianya yang terus bertambah, Shayne pun saat ini jadi pemain profesional yang cukup menonjol.
Sebagai pemain yang berposisi sebagai full back, Shayne juga mengakui bahwa ada dua pemain yang jadi inspirasinya.
Dua pemain itu adalah Cristiano Ronaldo, pemain Bayern Munich, Alphonso Davies serta full back Jordi Alba. Menurut Shayne, Ronaldo merupakan sosok yang membuat pemain lain ingin terus berkembang.
"Saya terinspirasi dengan pola pikir Cristiano Ronaldo. Dia memberikan semua yang dia miliki setiap saat dan selalu berusaha untuk berkembang sebagai pesepak bola," ucap Shayne kepada media lokal Norwegia, Dagsavisen.
"Jika saya harus memilih pemain yang menginspirasi lainnya ialah Jordi Alba. Lalu ada Alphonso Davies dari Bayern Munich berada di daftar teratas. Keduanya adalah tulang punggung permainan ofensif yang berani tampil menyerang," jelas Shayne Pattynama.
Sejak bergabung bersama Viking FK, Shayne memiliki catatan statistik yang cukup mentereng. Pada musim pertamanya bersama Viking FK, Shayne memainkan 24 pertandingan atau 888 menit di Eliteserien, liga tertinggi Norwegia.