Gol.bolatimes.com - Penghentian Liga 2 dan Liga 3 sepak bola Indonesia menjadi sorotan publik. Tak hanya di Indonesia, penghentian kompetisi itu sudah didengar salah satu organisasi perwakilan atlet sepak bola dunia atau FIFPro.
Dampak dari penghentian itu berimbas terhadap 700 pesepakbola di Indonesia yang bergantung pada kompetisi tersebut. FIFPro mendesak FIFA dan AFC untuk turun tangan mengambil tindakan.
"FIFA dan AFC harus turun tangan, karena keputusan mengerikan ini dampaknya sangat serius pada kehidupan dan karier sekitar 700 pesepakbola profesional di Indonesia yang memiliki kontrak dengan klub Liga 2," terang FIFPro melalui rilis resminya, Kamis (26/1/2023).
Perwakilan FIFPro melalui Sekjennya, Simon Colosimo sudah menerima keluhan serta laporan dari Indonesia yang sedang terjadi saat ini. Tak hanya itu, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) juga sudah berkoordinasi lebih lanjut dengan permasalahan liga sepak bola di Indonesia.
FIFPro juga menyayangkan dengan keputusan PSSI yang mengambil langkah kontroversial menghentikan kompetisi tersebut. Menyusul dengan imbas dari tragedi Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 135 orang.
"Maka dari itu kami telah meminta FIFA dan AFC segera melakukan intervensi di Indonesia," tegasnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Klub yang Setuju dan Tidak Setuju Liga 2 2022/23 Dilanjutkan
Penghentian Liga 2 sendiri disebutkan karena sejumlah klub sepakat agar kompetisi tersebut berhenti total di sisa musim 2022/2023. Bahkan sejumlah klub dinilai sudah setuju dan dituduh menandatangani kesepakatan Liga 2 berhenti.
Namun hal itu mendapat bantahan dari CEO hingga pemilik klub Liga 2 yang menyetujui kesepakatan tersebut. Para pemilik serta pemain sepakbola di Liga 2 dan 3 tidak pernah setuju jika kompetisi dihentikan.
Baca Juga: Eks Pemain Lazio Samakan Laga Persija vs Persib bak Nordderby di Bundesliga