Gol.bolatimes.com - Arema FC merupakan salah satu klub legendaris yang dimiliki Indonesia. Sejarah panjang perjalanan klub ini juga diwarnai hadirnya pemain-pemain top.
Namun kondisi Arema kini sedang mengkhawatirkan. Klub berjuluk Singo Edan tersebut berpotensi membubarkan timnya buntut Tragedi Kanjuruhan.
Rencana itu disampaikan Tatang Dwi Arifianto, selaku Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABI) setelah pecahnya kericuhan di "Kandang Singa" alias kantor Arema FC, Minggu (29/1/2023) siang WIB.
Kantor Arema FC mengalami kerusakan setelah pecahnya demonstrasi yang digagas Aremania. Ricuh dan bentrok antar sesama pendukung terjadi di mana beberapa orang dikabarkan luka-luka.
“Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima, sampai usaha kecil lainnya," kata Tatang dalam rilisnya dikutip Senin (30/1/2023).
"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” tambahnya.
Tentu akan sangat disayangkan jika Arema FC akhirnya membubarkan timnya. Padahal, tim yang sudah berdiri sejak 1987 itu berstatus sebagai mantan juara di Indonesia.
Selama berkarier di sepak bola Indonesia, Arema punya sederet prestasi di antaranya juara Indonesia Super League (ISL) di musim 2009/10 dan dua kali menjuarai Copa Indonesia.
Keberhasilan Arema FC menjadi klub besar di Indonesia tidak terlepas dari hadirnya para pemain bintang dan legendaris. Di antaranya ada pelatih Persebaya saat ini, Aji Santoso.
Mundur jauh ke belakang, ada sosok Mahdi Haris yang menjadi legenda Arema di medio 1980-an. Sementara di medio 2000an, ada nama-nama macam Firman Utina hingga Ponaryo Astaman.
Berikut pemain-pemain top yang pernah membela Arema FC:
Mahdi Haris (1980-an)
Mecky Tata (1980-an-1990-an)
Imam Hambali (1990-an)
Singgih Pitono (1980-an-1990-an)
Mahmudiana (1989-1996, 1998-1999)
Aji Santoso (1980-an, 1990-an, 2000-an)
Joko Susilo (1990-an-2000-an)
Kuncoro (1990-an, 2000-an)
Firman Utina (2005-2006)
Ponaryo Astaman (2007-2008)
Ahmad Bustomi (2008-2011 dan 2013-)
Kurnia Meiga Hermansyah
Achmad Kurniawan
Pierre Njanka (eks Piala Dunia 1998 dan 2002).