Gol.bolatimes.com - Publik sepak bola Vietnam sepertinya belum bisa move on dari sosok Park Hang-seo. Pembahasan mengenai pelatih asal Korea Selatan ini masih mewarnai pemberitaan media lokal di Vietnam.
Salah satu media Vietnam, nghean24h terbaru mengangkat soal gaji yang diterima oleh Park Hang-seo. Nilai gaji Park ternyata sangat rendah, tiga kali lipat di bawah gaji Shin Tae-yong.
Menurut laporan itu, gaji Park saat kontrak pertama dengan durasi 2 tahun hanya dibayar sebesar 800 juta Dong Vietnam atau setara dengan Rp512 juta.
Baca Juga: Shin Tae-yong Mendadak Jadi Sorotan, Bukan Karena Timnas Indonesia Tapi.....
Pada kontrak pertamanya ini, gaji Park Hang-seo disebut turun lebih dari 30ribu dollar AS, belum termasuk potongan pajak.
Sedangkan pada kontrak kedua, Park dan PSSI-nya Vietnam bersepakat dengan nilai gaki sebesar 50ribu dollar AS atau setara dengan Rp750.700.000
Gaji yang terbilang rendah Park sangat jauh dibanding dengan pelatih tim kawasan ASEAN lainnya. Shin Tae-yong ditulis media lokal Vietnam memiliki gaji sebesar 132ribu dollar AS satu bulan setelah pajak atau setara 1,5 juta dollar AS per tahun.
"Artinya tuan Shin Tae-yong menerima gaji hampir 3 kali lipat dari gaji pelatih Park Hang-seo,"
Tidak hanya Shin Tae-yong yang mendapat gaji lebih tinggi dibanding Park Hang-seo. Eks pelatih Thailand, Akira Nishino juga mendapat bayaran lebih tinggi yakni 1 juta dollar AS per tahun.
Meski mendapat bayaran lebih rendah, Park Hang-seo sukses mempersembahkan gelar mulai dari juara Piala AFF 2018, dua medali emas SEA Games, runner up Piala Asia U-23 2018, hingga membawa Vietnam menembus perempat final Piala Asia 2019.
Baca Juga: 9 Pemain Persija Dipanggil Timnas Indonesia U-20, Thomas Doll Kembali Sentil Shin Tae-yong
Kehebatan Park Hang-seo juga diakui oleh rekan sejawatnya, Mano Polking, pelatih Thailand. Menurut Mano, warisan Park Hang-seo akan selalu bertahan di sepak bola Vietnam.
"Menang dan kalah adalah bagian dari pekerjaan dan karier kami sebagai pelatih. Namun, warisan Park Hang-seo akan terus bertahan selamanya di sepak bola Vietnam," ungkap Polking.