Mengenang Tragedi Berdarah Port Said, Diduga Ada Unsur Politik hingga Tewaskan 70 Suporter

Tragedi berdarah pernah terjadi di Stadion Port Said, Mesir saat pertandingan antara Al-Masry vs Al-Ahly pada 2012.

Rauhanda Riyantama | BolaTimes.com
Rabu, 01 Februari 2023 | 22:00 WIB
Tragedi berdarah pernah terjadi di  Stadion Port Said, Mesir saat pertandingan antara Al-Masry vs Al-Ahly pada 2012. (AFP)

Tragedi berdarah pernah terjadi di Stadion Port Said, Mesir saat pertandingan antara Al-Masry vs Al-Ahly pada 2012. (AFP)

Gol.bolatimes.com - Setidaknya 70 nyawa melayang dan ribuan lainnya mengalami luka-luka dalam tragedi berdarah yang terjadi pada tanggal 1 Februari 2012 di Stadion Port Said, Mesir.

Siapa sangka laga yang paling ditunggu saat itu antara Al-Masry vs Al-Ahly justru berakhir dengan tragedi berdarah yang membuat nyaris ratusan orang meregang nyawa.

Sementara ribuan suporter lainnya mengalami luka-luka, akibat bentrok suporter yang pecah di tengah pertandingan sedang berlangsung.

Diawali dengan invasi suporter Al-Masry ke tribun suporter lawan, selain itu mereka juga menyerbu lapangan yang dipenuhi para pemain kedua kubu.

Usut punya usut, kerusuhan yang terjadi bukan dendam antarsuporter, pemicu tragedi ini justru berasal dari pihak kepolisian.

Banyak yang menyebut jika penyebab kerusuhan disebabkan karena situasi politik, tuduhan terhadap pihak kepolisian dan angkatan bersenjata.

Kedua pihak tersebut dinilai telah melakukan konspirasi untuk memberi hukuman terhadap suporter Al-Ahly, karena sikap kritis terhadap kedua pihak tersebut usai revolusi Mesir.

Ultras Ah-Ahly merupakan salah satu kelompok masyarakat yang disebut paling vokal menyuarakan seruan untuk menjatuhkamn rezim Hosni Mubarak.

Mereka termasuk dalam golongan seperti Ikhwanul Muslimin, James M. Dorsey lewat artikel yang diterbitkannya menilai adanya situasi janggal yang sudah berlangsung lama.

Mulai dari tidak adanya screening dari pihak keamanan yang ketat terhadap suporter sebelum masuk stadion, kemudian pembiaran pembentangan spanduk provokatif.

Baca Juga: Indonesia Makin Tertinggal, Liga Singapura akan Terapkan VAR di Musim 2023

Selain itu banyak ujaran kebencian disertai ancaman pembunuhan dari suporter Al-Masry terhadap dan Al-Ahly, namun hal itu juga dibiarkan pihak keamanan.

Secara tiba-tiba, pengadilan Mesir kemudian memberi hukuman terhadap 73 terdakwa yang terdiri dari petugas polisi, ofisial klub Al-Masry.

Menariknya, 11 orang suporter Al-Masry menjadi korban atas tragedi tersebut setelah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan.

Kontributor: Eko
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Per laga 2 juta. Kalau dikali 30, bisa Rp 60 juta per bulan

indonesia | 10:18 WIB

Sebelum menuju acara utama Sambernyawa Festival, Persis telah menggelar berbagai rangkaian yang sudah dimulai sejak Oktober.

indonesia | 20:41 WIB

Golden Star Warriors bakal lawan Thailand di final?

internasional | 17:00 WIB

Timnas Indonesia berencana siapkan pemain naturalisasi baru, media vietnam tak tinggal diam.

indonesia | 11:07 WIB

Xavi Hernandez senang Barcelona menang.

internasional | 17:48 WIB

Saksikan duel Timnas Indonesia U-17 versus Barcelona di sini.

indonesia | 17:32 WIB

Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia punya jalan berbeda.

indonesia | 14:20 WIB

Inilah hasil drawing babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

indonesia | 13:59 WIB

Ian Maatsen bawa Chelsea menang telak.

indonesia | 11:13 WIB
Tampilkan lebih banyak