Gol.bolatimes.com - Erick Thohir resmi memimpin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masa bakti 2023-2027. Pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Sangri La, Jakarta, Kamis (16/2/2023), Thohir ungguli pesaing terdekatnya, La Nyalla Mattalitti.
Menteri BUMN itu mendapat perolehan 64 suara, sementara pesaing terdekatnya La Nyalla Mattalitti hanya mendapat 22 suara dari voter.
Satu hari sebelum resmi terpilih sebagai ketua umum PSSI, Erick Thohir sempat unggah postingan sebagai kapasitasnya Menteri BUMN.
Baca Juga: Media Asing Sudah Prediksi Erick Thohir Bakal Gantikan Mochamad Iriawan
Dalam postingan di akun Twitter @erickthohir, Thohir menuliskan bahwa rasio utang perusahaan BUMN turun dari 36,2 persen menjadi 34,2 persen.
"Rasio utang perusahaan BUMN turun dari 36,2% menjadi 34,2%. Utang (Rp 1.640 T) JAUH LEBIH KECIL jika dibandingkan modal (Rp 3.150 T)," cuit Erick Thohir.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Erick Thohir Resmi Jadi Ketum PSSI, Unggul Telak atas La Nyalla Mattalitti
"Rasio utang terus kita tekan agar BUMN semakin sehat dan bisa berkontribusi semakin besar untuk masyarakat dan negara," tambahnya.
Postingan mengenai rasio utang BUMN ini pun terpantau mendapat tanda like sebanyak 701 kali dan di retweet sebanyak 143 kali.
Bicara soal utang, nama Erick Thohir sempat menjadi sasaran tembak terkait hal tersebut saat jadi presiden Inter Milan.
Baca Juga: Erick Thohir Sah Jadi Ketum PSSI 2023-2027, Publik: Alhamdulillah Banyak Voter yang Sadar
Di tingkat manajemen, kritik pedas sempat disampaikan mantan petinggi Inter Milan yakni Ernesto Paolillo. Mantan CEO Inter itu menuding Thohir membuat neraca keuangan menjadi tidak stabil.
"Inter dibeli penguasa Cina? Saya tidak terkejut karena Thohir pasti akan menjual setelah proyeknya gagal. Thohir menutup kepemimpinannya karena neraca bangkrut. Saya sudah menyuarakan hal itu di manajemen? Saya memberikan laporan itu sebanyak 4 kali dan ia menyadarinya. Dia seharunya bisa melakukan apa yang orang lain bisa lakukan," ungkap Paolillo pada 2016 seperti dilansir dari calcioblog.it
Soal situasi keuangan Inter Milan di era Thohir juga sempat disindir oleh mantan pemilik Parma, Giampietro Manenti. Saat itu, Manenti tak terima klubnya divonis bangkrut karena utang.
"Saya membaca di La Gazzetta dello Sport bahwa Inter telah mengakuisisi utang sebesar 417 juta euro. Sekarang pertanyaannya, mengapa Parma dibilang bangkrut dan Inter tidak?" ujar Manenti seperti dikutip dari calciomercato.com