Gol.bolatimes.com - Erick Thohir sah menjadi Ketum PSSI periode 2023-2027. Gayung bersambut, Ratu Tisha yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai Waketum PSSI gagal terpilih dan menempati posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI periode 2023-2027.
Ratu Tisha resmi terpilih sebagai Sekjen PSSI setelah kalah suara dengan dua calonnya. Zainudin Amali yang menjabat sebagai Menpora meraih 66 suara. Sementara Yunus Nusi meraih 63 suara. Ratu Tisha meraih 41 suara dalam pemilihan tersebut.
Wanita bernama lengkap, Ratu Tisha Destria ini sudah dikenal jauh sebelumnya. Kehadiran pelatih Shin Tae-yong yang mampu membuat perubahan positif Timnas Indonesia, salah satunya berkat nama perempuan ini.
Baca Juga: Cuma Dapat 41 Suara, Ratu Tisha Gagal Jadi Wakil Ketum PSSI periode 2023-2027
Mengulas rekam jejaknya di sepak bola Indonesia, Ratu Tisha memiliki peluang untuk membenahi bersama Erick Thohir. Ini sosok Ratu Tisha yang sempat mundur dari Sekjen PSSI dan kembali terpilih di periode 2023-2027.
1. Jadi manajer tim sepak bola
Ratu Tisha pernah terlibat dalam tim sepak bola. Saat itu dia menjadi manajer di sekolahnya dan mendapat dukungan banyak dari rekan angkatannya.
Baca Juga: Hebat! Shin Tae-yong Masuk Best XI Sepanjang Masa Liga Korea Selatan
Tak disebutkan apakah cukup berhasil kiprahnya saat menjadi manajer di tim sepak bola sekolah. Kendati begitu, langkahnya memang sudah dimulai sejak dirinya belia.
2. Tak pandai bermain bola namun paham manajemen sepak bola
Wanita yang mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memang tak banyak yang pernah melihatnya bermain sepak bola. Namun dari beberapa kiprahnya. Ratu Tisha cukup paham mengatur tim sepak bola.
Hal itu juga dia dapatkan saan bekerja di perusahan perminyakan. Di mana menguasai ilmu eksplorasi data dan manajemen konflik.
3. Kerap ikut seminar tentang sepak bola
Pernah menjadi manajer sepak bola di sekolah, nyatanya tak membuat Ratu Tisha meninggalkan kecintaannya di bidang itu. Meski telah bekerja, Ratu Tisha juga kerap mengikuti seminar internasional terkait olahraga sepak bola.
Hal ini juga yang menguatkan insting dirinya saat memimpin sebuah tim sepak bola.
4. Ikuti beasiswa FIFA
Mendapat pendidikan dan ilmu terkait sepak bola dunia. Ratu Tisha memanfaatkan ilmu itu untuk mendaftar beasiswa FIFA Master.
Ratu Tisha mengikuti program beasiswa tersebut selama setengah tahun dan lulus bergelar Master of Art.
5. Terpilih jadi Direktur Kompetisi bergengsi di Indonesia
Memiliki modal dari seminar internasional termasuk program beasiswa FIFA. Ratu Tisha mendapat kepercayaan untuk menjadi Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada 2016.
ISC sendiri adalah kompetisi pengganti Indonesia Super League (ISL) atau sekarang dikenal Liga 1. Saat itu ISL dibekukan mengingat dualisme kepengurusan antara Persebaya dan Arema serta rusaknya manajemen PSSI secara organisasi.
6. Didapuk Direktur Kompetisi PT LIB
Setahun berselang tepatnya 2017, Ratu Tisha didapuk sebagai Direktur Kompetisi dan Operasional PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
Namun, menjadi Direktur di PT LIB, durasi waktunya hanya sebentar. Pada Mei 2017 dirinya mengundurkan diri.
7. Jabat Sekjen PSSI tiga tahun
Alasan mengundurkan diri sebagai Direktur PT LIB pada 2017 bukan tanpa alasan. Ratu Tisha terpilih menjadi Sekjen PSSI di bawah tangan Edy Rahmayadi yang menjabat sebagai Ketum PSSI saat itu.
Ratu Tisha sempat membuat perubahan signifikan untuk Timnas Indonesia. Pada 2017-2020 dirinya menelurkan sejumlah catatan apik dan merekrut Shin Tae-yong menjadi pelatih Timnas Indonesia saat itu.
8. Jadi Wakil Presiden AFF
Ratu Tisha sebenarnya menjabat dua jabatan saat menjabat sebagai Sekjen PSSI.
Pada tahun 2019 setelah dua tahun sebagai Sekjen PSSI, Ratu Tisha dipilih lagi sebagai Wakil Presiden AFF periode 2019-2023.
Hal itu yang memutuskan dirinya fokus mengurus AFF dan memilih mundur dari Sekjen PSSI pada April 2020 lalu.
Itu tadi rekam jejak Ratu Tisha, yang makan asam garam di dunia sepak bola hingga kembali terpilih menjadi Sekjen PSSI periode 2023-2027.