Gol.bolatimes.com - Erick Thohir mencatatkan namanya dalam daftar Ketu Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027, sejarah mencatat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu digadang membawa harapan baru.
Erick Thohir mengemas 64 suara dalam pemilihan yang digelar dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Kamis (16/2/2023) di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat.
Menjadi ketua kesekian kalinya sejak PSSI lahir pada 1930, saat itu Soeratin Sosrosoegondo menjadi yang pertama menjabat pada periode 1930-1940.
Hingga yang baru saja berakhir, era Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule dengan tongkat estafet yang berlanjut ke Erick.
PSSI era Soeratin adalah yang pertama, tujuan dibentuknya sebagai propanda dalam membangkitkan semangat nasionalisme pemuda dalam mengusir penjajah.
Pulang dari Eropa pada 1928, sempat menjadi pekerja konstruksi di perusahaan terkemuka di Belanda dalam pembangunan jembatan dan gedung di Tegal serta Bandung.
Tahun 1930 mulai merintis organisasi bola sebagai hasil realisasi dari Sumpah Pemuda 1928, nasionalisme yang dibuat dari olahraga.
Berujung pada pertemuan dengan tokoh sepak bola nasional di Solo, Yogyakarta, Magelang, Jakarta dan Bandung secara sembunyi-sembunyi guna menghindari sergapan Belanda.
Tepat pada 19 April 1930 PSSI yang saat itu menggunakan akronim Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia, Sepakraga diganti dengan Sepak bla pada 1950.
Mulai saat itu Soeratin menjadi ketua organisasi ini sebanyak 11 kali berturut, karena setiap tahunnya selalu terpilih.
Sosok Maladi yang memimpin pada 1950-1959 adala Artono Martosoewignyo, bahkan juga berstatus sebaga Menteri Penerangan dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga.
Adapula Abdul Wahab Djojohadikoesoemo, Yaknii Maulwi Saelan pada periode 1964-1967, hingga Ali Sadikin pada 1977-1981.
Berlanjut Sjarnoebi Said pada 1982-1983, hingga Kardono pada 1983-1991 dan di era inilah Indonesia mampu menyabet medali emas SEA Games 1987 dan 1991.
Setelah masa demi masa berganti, PSSI juga sempat berada di era kelam mulai dari Azwar Anas medio 1991-1999, lalu ada Agum Gumelar pada 1999-2003.
Banjir masalah mulai terlihat saat Nurdin Halid memegang komando kursi PSSI 1, puncaknya dualisme kompetisi yang menyebabkan sepak bola Indonesia mati suri.
Hingga hukuman dari FIFA yang membekukan PSSI, era pun berganti ke La Nyalla Mattalitti setelah drama sengit PSSI dan KPSI membuat kisruh.
Usai terlepas dari sanksi dan pembekuan, PSSI kembali dengan Edy Rahmayadi sebagai Ketum dan di sinilah pengaturan skor merajalela.
Tak sampai mengusut tuntas masalah, Edy meletakkan jabatan sebagai Ketum setelah terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Joko Driyono dan Iwan Budianto menjadi dua sosok pengganti Edy, hingga terpilihnya Mochamad Iriawan yang baru saja meletakkan jabatan.
Berikut daftar Ketua PSSI dari masa ke masa.
Soeratin Sosrosoegondo 1930 - 1940
Artono Martosoewignyo 1941 - 1949
Maladi 1950 - 1959
Abdul Wahab Djojohadikoesoemo 1960 - 1964
Maulwi Saelan 1964 - 1967
Kosasih Poerwanegara 1967 - 1974
Bardosono 1975 - 1977
Ali Sadikin 1977 - 1981
Sjarnoebi Said 1982 - 1983
Kardono 1983 - 1991
Azwar Anas 1991 - 1999
Agum Gumelar 1999 - 2003
Nurdin Halid 2003 - 2011
Djohar Arifin Husin 2011 - 2015
La Nyalla Mattalitti 2015 - 2016
Edy Rahmayadi 2016 - Januari 2019
Joko Driyono Januari - Maret 2019
Iwan Budianto Maret - November 2019
Mochamad Iriawan November 2019 – Februari 2023
Erick Thohir Februari 2023 - Sekarang.