Gol.bolatimes.com - Nama Ahmad Riyadh jadi gunjingan netizen pasca terpilihnya anggota Exco PSSI periode 2023-2027 yang dinakhodai Erick Thohir.
Ia masuk jajaran di kepengurusan PSSI periode baru bersama sejumlah nama lama seperti Vivin Cahyani, Juni Rahman serta Pieter Tanuri.
Masuknya Ahmad Riyadh menjadi Exco PSSI di periode baru ini membuat cuitan ENAK AJA MUNDUR sempat jadi trending topic di Twitter. Ya, ucapan enak aja mundur seolah identik dengan Ahmad Riyadh.
Baca Juga: La Nyalla Mattalitti Minta Erick Thohir untuk Tak Beri Ruang Mafia Bola di Susunan Exco PSSI
Ucapan ini dilontarkan Ahmad Riyadh saat jadi narasumber di Metro TV yang membahas Tragedi Kanjuruhan.
Saat itu, pejabat PSSI diminta oleh pengamat sepak bola Tommy Welly atau Bung Towel untuk mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tewaskan 135 orang di Kanjuruhan.
Mendapat desakan mundur dari Exco PSSI, Ahmad Riyadh menolak seraya mengucapakan, 'enak aja mundur,' baginya bentuk pertanggungjawaban terhadap tragedi Kanjuruhan tidak serta harus mundur sebagai pejabat PSSI.
Baca Juga: Satu Visi, Exco PSSI Klaim Punya Ide Sejalan dengan Erick Thohir
Sontak saja jawaban dari Ahmad Riyadh ini membuat namanya jadi sorotan publik sepak bola nasional di laman sosial media.
Sejatinya, Ahmad Riyadh bukan orang baru di sepak bola Indonesia. Bagi sepak bola Jawa Timur, tidak asing dengan Riyadh.
Asprov Jawa Timur pernah ia pimpin pasca gelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI Jatim pada Maret 2021. Ia menduduki jabatan ini dari 2021 hingga 2025.
Baca Juga: Calon Exco PSSI Eko Setyawan Siap Akomodir Masukan Klub, Asprov, hingga Asosiasi Anggota Lain
Di tahun yang sama, Riyadh juga menjabat sebagai Ketua Komisi Wasit PSSI. Di posisi ini Riyadh mulai menarik perhatian publik setelah melaporkan acara Mata Najwa dengan judul 'PSSI Bisa Apa Jilid 6''
Riyadh saat itu mendesak acara Mata Najwa untuk membongkar identitas narasumber yang membongkar praktek suap di kompetisi Liga Indonesia.
Kala itu, sosok Mr Y yang menjadi anggota wasit di Liga Indonesia membongkar bagaimana praktek match fixing terjadi.
Baca Juga: Sekjen Perbasi Ogah Jadi Exco PSSI, Pilih Fokus Urus Piala Dunia Basket 2023
“Kalau Bu Najwa ini mau PSSI bagus, mau membongkar kedok yang bobrok, dibuka saja siapa perangkat pertandingan tersebut,” ucapnya saat itu seperti dikutip dari Suara.com
Pria yang akrab disapa Abah Riyadh ini sudah sedari muda berkecimpung di dunia sepak bola Jawa Timur. Lulus kuliah pada 1993 Abah kemudian menjadi manajer klub Persida yang bermarkas di Sidoarjo.
Klub ini pada 2016 sempat berkolaborasi dengan Deltras Sidoarjo, namun tak berlangsung lama. Pada 2017, Persida kembali berdiri sendiri.
Saat La Nyalla Mattalitti menduduki posisi ketua umum PSSI, Riyadh mendapat posisi penting yakni Ketua Komite Displin.
Posisi Ketua Komite Banding PSSI dijabatnya saat tongkat estafet kepemimpinan PSSI dipegang oleh Djohar Arifin.
Pria yang memiliki gelar PhD Hukum ini sempat menjadi pengacara La Nyalla saat menghadapi kasus hukum dugaan korupsi penawaran umum saham perdana (IPO) bank Jatim pada 2016.
Abah saat itu jadi bagian dari tim kuasa hukum La Nyalla bersama Togar Manahan Nero, Djamal Aziz serta Aristo Pangaribuan yang kala itu menjabat Direktur Hukum PSSI.