7 Tokoh Kompeten yang Gagal Terpilih di Kepengurusan PSSI Periode 2023-2027, Azrul Ananda hingga Hasani Abdulgani

Yang kompeten gagal mendapatkan kursi. Yang sudah bertahun-tahun di PSSI tak beri hasil masih tetap terpilih. Jangan salahkan PSSI jika sepak bola Indonesia tak maju, tapi salahkan voters yang memilih.

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Jum'at, 17 Februari 2023 | 14:30 WIB
Exco PSSI Hasani Abdulghani bertemu Jordi Amat. (Instagram/@jordiamat5)

Exco PSSI Hasani Abdulghani bertemu Jordi Amat. (Instagram/@jordiamat5)

Gol.bolatimes.com - Sejumlah pelaku sepak bola yang dinilai kompeten untuk ikut duduk dalam kabinet kepengurusan PSSI periode 2023-2027 gagal terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB).

Padahal, publik telah menyampaikan dukungannya terhadap orang-orang kompeten ini karena dinilai mampu dan layak untuk membawa perubahan besar dalam dunia sepak bola Indonesia jika duduk di tubuh PSSI.

Sayangnya, sederet pelaku sepak bola ini tak bisa mendapatkan suara dalam pemilihan calon anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Sebab, orang-orang yang terpilih justru wajah lama yang kontroversial dan jauh dari harapan.

Berikut Bolatimes.com menyajikan deretan tokoh-tokoh kompeten yang gagal terpilih dalam kepengurusan PSSI untuk periode 2023-2027.

1. Azrul Ananda

Azrul Ananda menjadi salah satu nama terdepan yang diharapkan bisa masuk ke tubuh PSSI. Sebab, CEO Persebaya Surabaya ini punya rekam jejak yang bagus di dunia sepak bola.

Sayangnya, Azrul yang mengajukan dirinya sebagai calon anggota Komite Eksekutif tak mendapat suara yang cukup untuk lolos.

2. Hasani Abdulgani

Hasani Abdulgani juga menjadi salah satu tokoh profesional yang dinilai mampu membawa perubahan besar dalam tubuh PSSI.

Namun, lelaki yang punya pergerakan cekatan dalam menaturalisasi pemain keturunan ini justru tak terpilih dalam KLB PSSI.

3. Ahmad Syauqi Soeratno

Ahmad Syauqi Soeratno juga dinilai menjadi sosok yang tepat untuk mengisi federasi. Ketua Asprov Daerah Istimewa Yogyakarta ini punya rekam jejak yang cukup apik.

Sebab, dia pernah bertugas di Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI). Ini menjadi kegagalan kedua bagi Syauqi yang pada edisi 2019-2023 sempat mengajukan diri dalam pemilihan Exco.

4. Bima Sinung Widagdo

Bima Sinung yang berasal dari perwakilan klub juga ternyata gagal mendapat suara yang cukup untuk menjadi Exco PSSI

Padahal, CEO PSIM Yogyakarta ini punya visi yang apik dalam membangun sepak bola Indonesia.

5. Yeyen Tumena

Jika berbicara soal dunia kepelatihan, tentu Yeyen Tumena adalah salah satu nama yang layak untuk terlibat dalam jajaran Exco PSSI. Sayangnya, instruktur pelatih PSSI ini tak mendapatkan dukungan yang cukup untuk terpilih.

6. Tigor Shalom Boboy

Tigor Shalom Boboy juga menjadi salah satu profesional yang gagal mendapatkan suara untuk menjadi Exco PSSI. Padahal, ia punya latar belakang yang bagus soal memahami regulasi dan tata kelola sepak bola. 

Sebelumnya, ia sempat menduduki jabatan sebagai Chief Operating Officer (COO) PT Liga Indonesia Baru.

7. Kurniawan Dwi Yulianto

Kurniawan Dwi Yulianto juga menjadi salah satu tokoh yang tak bisa memperebutkan suara terbanyak dalam Kongres Luar Biasa PSSI.

Sebelumnya, mantan striker Timnas Indonesia ini mengajukan namanya sebagai calon anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. 

Kontributor: M Faiz Alfarizie
Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia punya jalan berbeda.

indonesia | 14:20 WIB

Inilah hasil drawing babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

indonesia | 13:59 WIB

Ian Maatsen bawa Chelsea menang telak.

indonesia | 11:13 WIB

Penyerang Timnas Putri Indonesia U-19 ingin skuadnya lakukan ini.

indonesia | 15:06 WIB

Striker jebolan Garuda Select disanjung mantan pelatih Timnas Indonesia.

indonesia | 13:23 WIB

Anak asuh Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-20 dilepas oleh klubnya di Eropa

indonesia | 09:07 WIB

Thomas Doll menilai ada sejumlah pemain Indonesia yang layak bermain di Liga Jerman

indonesia | 08:17 WIB

Bima Sakti tidak baper usai disindir netizen dengan sebutan pelatih tarkam.

indonesia | 20:45 WIB
Tampilkan lebih banyak