Gol.bolatimes.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, harus melihat kenyataan pahit yang dialami oleh Rohadi, wasit Liga 2 yang harus banting setir menjadi penjual kembang tahu karena kompetisi terhenti.
Rohadi belakangan ini memang memutuskan untuk menjual kembang tahu karena kompetisi Liga 2 2022-2023 tak bisa bergulir setelah meletusnya Tragedi Kanjuruhan. Itulah sebabnya, ia tak bisa mendapatkan penghasilan dari profesinya sebagai seorang wasit profesional
"Saya ketemu wasit Liga 2 yang namanya Rohadi, rumahnya kecil dagang apa? kembang tahu. Kalau kita mau bicara perbaikan sistem perwasitan nasional, wasitnya kita perhatikan dulu, ini nadi kunci, mereka wasit Liga 2 itu sekali tiup (pertandingan) Rp5,5 juta," kata Erick Thohir di GBK Arena, Jakarta, Sabtu (18/2/2023).
Baca Juga: Sinyal Bahaya, Timnas Vietnam U-20 Sukses Taklukkan Juara Bertahan Piala Asia U-20
Oleh sebab itu, Erick meminta seluruh pihak bisa mendukung satu sama lain supaya kompetisi bisa berjalan. Terutama suporter agar bisa membantu PSSI memajukan sepak bola.
"Wasit juga dia jual kembang tahu, per bulan pendapatan 200 ribu, istrinya bekerja sebagai guru PAUD untuk tambahan, gajinya Rp900 ribu per bulan, ayo kita kasih empati, jangan selalu menyalahkan wasit, wasit dan wasit," jelasnya.
Profil Rohadi
Rohadi merupakan salah satu wasit yang bertugas untuk memimpin jalannya pertandingan kompetisi Liga 2 2022-2023.
Jika merujuk pada data yang dihimpun dari laman resmi PSSI, Rohadi merupakan wasit yang berasal dari Asosiasi Provinsi (Asprov) DKI Jakarta.
Pada Maret 2020 lalu, Rohadi menjadi salah satu wasit yang berhasil lulus tes seleksi wasit untuk Liga 2. Selain dirinya, ada 45 wasit lainnya dari seluruh Indonesia yang berhasil lolos seleksi.
Baca Juga: Lawan Timnas Indonesia U-20, Pelatih Selandia Baru U-20 Ungkap Hal Ini
Dengan kata lain, dia belum bisa memimpin jalannya laga Liga 1. Sebab, saat itu hanya ada 30 nama wasit yang sukses lolos seleksi untuk Liga 1.
Sebetulnya, jika pekerjaan Rohadi sebagai wasit bisa berjalan lancar, maka pendapatannya tak akan terganggu. Sebab, upahnya untuk setiap memimpin pertandingan mencapai Rp 5,5 juta.
Baca Juga: Hadapi Lawan Berpostur Lebih Besar di Turnamen Mini, Ini Kata Pemain Timnas Indonesia U-20