Gol.bolatimes.com - Kompetisi sepak bola Jepang masih diramaikan para pemain dari ASEAN atau Asia Tenggara. Setidaknya ada 5 nama mentereng yang bakal meramaikan berkarier di Liga Jepang.
Sama seperti kompetisi pada umumnya, setiap tim peserta Liga Jepang hanya boleh membawa maksimal lima pemain impor dalam mengarungi kompetisi.
Namun aturan tersebut tak berlaku bagi sederet negara yang bekerja sama dengan Liga Jepang, termasuk negara di Asia Tenggara dan Indonesia salah satunya.
Baca Juga: Soal Penggunaan VAR di Liga 1 Indonesia, Erick Thohir Beri Jawaban Mengecewakan
Kondisi ini membuat para pemain dari negara tersebut statusnya tak dihitung sebagai pemain asing, karena itulah banyak klub J-League yang mengimpor pemain dari ASEAN.
Selain Indonesia, beberapa negara ASEAN yang termasuk antara lain Thailand, Vietnam, Myanmar, Malaysia, Kamboja dan Singapura.
Lantas siapa saja para pemain dengan nama mentereng yang berkiprah di Liga Jepang saat ini? berikut di antaranya.
Baca Juga: Persija Jakarta Ingin TC Jangka Panjang Timnas Indonesia Ditiadakan, Sindir Shin Tae-yong?
Chanatip masih betah di Jepang, usai mengakhiri musim bersama Hokkaido Consadole Sapporo, ia bergabung dengan raksasa sekaligus jawara Liga Jepang, Kawasaki Frontale.
Baca Juga: 4 Pemain Timnas Indonesia U-20 yang Bikin Shin Tae-yong Naik Darah saat Lawan Selandia Baru
Usianya sudah 29 tahun, posturnya hanya 158 cm dengan berat 56 kg berposisi sebagai gelandang serang dan sayap kiri memiliki nilai pasar Rp20,8 miliar.
Baca Juga: Pratama Arhan Berhasil Cetak Gol, Tokyo Verdy Menang Telak 5-0
Usai kehilangan Chanatip, Hokkaido tetap menaruh minat terhadap pemain asal Thailand lainnya, kali ini pemain muda yang usianya masih 24 tahun.
Supachok Sarachat hadir mengisi kekosongan tempat yang ditinggalkan Chanatip, berposisi sebagai gelandang serang, tetapi juga dapat mengisi sayap kanan dan kiri.
3. Nguyen Chong Phuong
Yokohama FC melakukan gebrakan dengan merekrut salah satu pemain terbaik Vietnam, Nguyen Chong Phuong yang memiliki nilai pasar Rp4,8 miliar.
Usianya sudah 28 tahun dan cukup terlambat berkarier di Asia setelah sebelumnya mencoba peruntungan di Eropa namun gagal.
Indonesia memiliki satu wakil di Liga Jepang, tepatnya di kompetisi kasta kedua bersama klub besar, Tokyo Verdy.
Didatangkan sejak 2020 lalu, Pratama masih berusaha keras mendapat kepercayaan bermain konsisten di Tokyo Verdy.
Usianya baru 21 tahun, merupakan prospek jangka panjang jika sang pemain mengalami peningkatan bermain dan dipercaya pelatih.
Bermain untuk Mito Hollyhock, memiliki nilai pasar Rp6 miliar dengan usia yang relatyif masih muda yakni 24 tahun.
Memiliki postur tubuh dengan tinggi 184 cm dan berat 80 kg, Tabinas bakal menjelma sebagai bek ganas yang dimiliki J-League 2.