Proliga 2023 Sudah Gunakan VAR, Liga 1 dan Sepak Bola Indonesia Semakin Tertinggal

Setelah badminton, kini giliran pertandingan bola voli di Indonesia menggunakan VAR. Sepak bola Indonesia semakin tertinggal

Irwan Febri Rialdi | BolaTimes.com
Jum'at, 24 Februari 2023 | 19:00 WIB
VAR di Proliga. (Twitter/@penerbitfandom)

VAR di Proliga. (Twitter/@penerbitfandom)

Gol.bolatimes.com - Kompetisi kasta tertinggi Voli di Indonesia, Proliga 2023, sudah menggunakan sistem yang mirip dengan konsep Video Assistant Referee alias (VAR). Hal ini membuat publik menilai sepak bola Indonesia, terutama Liga 1, sudah semakin tertinggal.

Penggunaan perangkat yang serupa dengan VAR di Proliga 2023 ini disebut sebagai Video Challenge. Teknologi ini dianggap canggih untuk meningkatkan level kompetisi bola voli nasional.

Sebagai informasi, penerapan teknologi Video Challenge ini sudah mulai diterapkan pada ajang Final Four Proliga 2023 pada Kamis (23/2/2023).

Penggunaan teknologi ini memang sangat mirip dengan konsep VAR dalam dunia sepak bola. Tujuannya adalah untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan.

Sebelumnya, penerapan sistem Video Challenge di Proliga 2023 ini sudah mengantongi izin dari pihak Federasi Bola Voli Asia (AVC). 

Di media sosial, netizen memang sudah mulai gerah dengan kemajuan penyelenggaraan dan tata kelola sepak bola Indonesia.

Jika kompetisi bola voli sudah mulai menerapkan teknologi Video Challenge, sepak bola justru dinilai masih jalan di tempat karena tak kunjung menggunakan VAR.

Hal ini juga semakin memperlihatkan bahwa level kompetisi sepak bola Indonesia sudah semakin tertinggal. Apalagi, negara-negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura sudah mulai menggunakan VAR.

Netizen juga menganggap bahwa sepak bola sebagai cabor paling favorit dan diminati masyarakat justru tertinggal dengan bola voli.

“Kok bisa ya, cabor itu udah mah paling terkenal, pastinya dana dari pemerintah juga kucur tapi stagnan terus kompetisinya, kalah sama futsal, badminton, dan voli. 3 kompetisi ini sudah ada "var" lo, masak cabor itu belum, alasannya SDM-nya belum sampai. Berarti dipelihara dong?” tulis akun @shfwnzz.

“SDM bola sepak masih down grade. Kalah sama cabor yg kurang tenar udah semakin selangkah lebih maju. Serta sponsor nya konsisten kalau cabor lain. Lah iniii cabor bola sepak gede2an sponsor ship, tapi liga gitu2 ajaa,” tulis @lipieswell.

Kontributor: M Faiz Alfarizie
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Per laga 2 juta. Kalau dikali 30, bisa Rp 60 juta per bulan

indonesia | 10:18 WIB

Sebelum menuju acara utama Sambernyawa Festival, Persis telah menggelar berbagai rangkaian yang sudah dimulai sejak Oktober.

indonesia | 20:41 WIB

Golden Star Warriors bakal lawan Thailand di final?

internasional | 17:00 WIB

Timnas Indonesia berencana siapkan pemain naturalisasi baru, media vietnam tak tinggal diam.

indonesia | 11:07 WIB

Xavi Hernandez senang Barcelona menang.

internasional | 17:48 WIB

Saksikan duel Timnas Indonesia U-17 versus Barcelona di sini.

indonesia | 17:32 WIB

Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia punya jalan berbeda.

indonesia | 14:20 WIB

Inilah hasil drawing babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

indonesia | 13:59 WIB

Ian Maatsen bawa Chelsea menang telak.

indonesia | 11:13 WIB
Tampilkan lebih banyak