Gol.bolatimes.com - Timnas Indonesia U-20 memetik sejumlah pelajaran positif seusai mengalami kekalahan dari Irak U-20 pada laga perdana Grup A Piala Asia U-20 2023 di Lokomotiv Stadium, Tashkent, Rabu (1/3/2023).
Meskipun hanya menghadapi 10 pemain lawan, Timnas Indonesia U-20 nyatanya tetap tak bisa berbuat banyak untuk bisa menumbangkan Irak U-20. Pada akhir laga, mereka tumbang dengan skor 0-2.
Dengan hasil ini, Timnas Indonesia U-20 harus tersungkur ke dasar klasemen sementara Grup A Piala Asia U-20 2023. Di posisi kedua, Irak U-20 membayangi Uzbekistan U-20 yang berada di puncak klasemen karena berhasil menumbangkan Suriah U-20.
Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga catatan positif yang dipetik Timnas Indonesia U-20 pada pertandingan melawan irak U-20 yang berujung dengan kekalahan.
1. Permainan di Awal
Timnas Indonesia U-20 sebetulnya mampu membukukan catatan yang apik pada menit-menit awal pertandingan melawan Irak U-20 dengan melakukan pressing garis tinggi.
Bahkan, dengan strategi semacam ini, Hokky Caraka dan kawan-kawan mampu membuat para pemain Irak U-20 tertekan dan sering kali kehilangan bola.
Ada beberapa peluang emas yang juga berhasil diciptakan dari permainan pressing tinggi skuad asuhan Shin Tae-yong. Agresivitas ini terbukti merepotkan lawan.
Sayangnya, sejumlah kesempatan yang terlahir dari skema pressing ini masih belum bisa menghasilkan gol bagi Timnas U-20.
2. Lebih Sabar Memainkan Bola
Para pemain Timnas Indonesia U-20 membutuhkan kepercayaan diri yang cukup untuk bisa memainkan bola lebih sabar, memperagakan operan dari kaki ke kaki.
Hal inilah yang mampu dilakukan pada awal-awal laga. Setelah itu, mereka justru kehilangan ritme permainan dan terhanyut dengan tempo Irak U-20.
Setelah mereka gagal menguasai pertandingan, Timnas Indonesia U-20 terbukti sering kali melakukan kesalahan karena terburu-buru dalam memainkan bola.
3. Hasilkan Peluang Emas
Timnas Indonesia U-20 sebetulnya memiliki sederet peluang emas untuk membuka keunggulan terlebih dahulu pada pertandingan ini.
Salah satunya yakni ketika Ronaldo Kwateh mengirim cut-back kepada Hokky Caraka di area kotak penalti. Hokky yang sudah berhadap-hadapan dengan kiper lawan pun tak bisa mengarahkan bola dengan akurat.
Bola justru dengan mudah diamankan kiper lawan. Sejak saat itu, Indonesia sulit menghasilkan peluang hingga pertandingan berakhir. Kedudukan di papan skor tak berubah karena performa lini belakang yang buruk.