Gol.bolatimes.com - Pelatih timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong memang menerapkan strategi bertahan saat menghadapi Uzbekistan dalam matchday terakhir grup A Piala Asia U-20 2023, Selasa (7/3/2023).
Timnas Indonesia U-20 sejatinya membutuhkan kemenangan ketika menghadapi Uzbekistan. Sebab, Garuda Nusantara hanya berada di urutan ketiga klasemen dan kalah bersaing dari Irak.
Akan tetapi, Shin Tae-yong tampak enggan berjudi ketika timnas Indonesia U-20 melawan Uzbekistan. Alih-alih bermain terbuka, Muhammad Ferrari dkk diminta untuk tampil rapat dalam pertahanan.
Baca Juga: Seleksi Timnas Indonesia U-22 masih Berjalan, Indra Sjafri Puji Kualitas Pemain Muda Liga 2
Strategi itu membuat Uzbekistan lebih leluasa memegang bola. Beruntung pertahanan timnas Indonesia U-20 sangat solid.
Sayangnya skuad Garuda Nusantara yang mengincar lawan dengan serangan balik selalu gagal. Alhasil hingga pertandingan berakhir, tidak ada gol yang tercipta.
Di akhir pertandingan, Shin Tae-yong kemudian mengungkapkan alasan timnas Indonesia U-20 tampil lebih bertahan, daripada menyerang habis-habisan.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-22 Terancam Tanpa Pemain Abroad di SEA Games 2023, Indra Sjafri Santai
"Berdasarkan level pertahanan kami, taktik seperti itu cocok dipilih. Kami tidak ingin kebobolan gol. Meski kami tidak lolos ke babak berikutnya, saya rasa hasil ini tidak buruk bagi kami," ucap Shin Tae-yong dikutip dari sports.uz, Rabu (8/3/2023).
"Pemain Uzbekistan memainkan pertandingan yang hebat. Kami tahu mereka punya individu pemain yang lebih kuat. Seperti yang saya katakan, kami tidak bisa membawa semua pemain."
"Dari sisi taktis, saya mencoba memperkuat lini tengah. Pasalnya pemain Uzbekistan punya fisik kuat. Saya berencana untuk mengalahkan mereka dengan situasi serangan balik," tegasnya.
Baca Juga: Persiapan SEA Games 2023: Indra Sjafri Resmi Coret 19 Pemain dari TC Timnas Indonesia U-22
Adapun berkat hasil imbang ini Uzbekistan tetap menjadi juara grup. Sementara timnas Indonesia U-20 gagal lolos.
Sebab, di pertandingan lain Irak bermain imbang lawan Suriah. Itu membuat poin Garuda Nusantara sama dengan Irak, yaitu empat, tapi kalah dalam produktivitas gol.