Gol.bolatimes.com - Polemik keikutsertaan Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023 mendekati waktu kick off memasuki babak baru.
Gelombang penolakan yang disuarakan sejumlah elemen masyarakat berdampak pada penundaan drawing Piala Dunia U-20 2023.
Harus diakui gelombang penolakan terhadap Israel nyaring terdengar begitu memasuki bulan-bulan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.
Padahal lolosnya tim besutan Ofir Haim itu lolos ke Indonesia sudah terjadi sejak Juli 2022. Nyaringnya suara penolakan terhadap Israel kekinian memunculkan rumor Indonesia akan dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Muncul juga rumor yang menyebutkan sejumlah negara bersiap untuk jadi pengganti Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Berikut 5 negara yang dirumorkan bakal gantikan posisi Indonesia:
Baca Juga: Poin-poin Penting Presiden Jokowi Soal Polemik Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia
Negara India muncul sebagai pengganti Indonesia untuk jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pertama kali diinformasikan salah satu media Prancis.
Salah satu media Prancis, i24news.tv, melaporkan soal rumor penundaan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Sejatinya, drawing Piala Dunia U-20 2023 akan berlangsung di Bali pada 31 Maret 2023. Namun sedari kemarin muncul rumor bahwa drawing dibatalkan oleh pihak FIFA. Meski sampai saat ini FIFA belum memberikan keteterangan resmi mengenai hal tersebut.
Baca Juga: Plt Menpora Jawab Rumor Peru Gantikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Menurut laporan i23news.tv, isu seputar penolakan Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023 dari sejumlah pihak di Indonesia dapat menyebabkan FIFA menggantikan posisi Indonesia sebagai tuan rumah.
"FIFA bisa memindahkan kejuaraan ke India," tulis media Prancis tersebut.
Baca Juga: Timnas Indonesia vs Burundi di Tengah Polemik Piala Dunia U-20, Netizen: Mungkin Laga Terakhir
Argentina muncul sebagai negara yang bakal gantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Informasi mengenai Argentina akan gantikan Indonesia pertama kali diumumkan media Doble Amarilla.
Menurut laporan dari media ini, bersumber dari orang dalam FIFA bahwa semua opsi tengah dipertimbangkan dan dievaluasi.
"Semuanya sedang dievaluasi dan dalam beberapa jam ke depan akan menjadi kunci," tulis Doble Amarilla bersumber dari pihak FIFA yang tak disebutkan identitasnya.
Masih dari sumber yang sama, media lokal Argentina itu kemudian menjelaskan bahwa pihak FIFA sebenarnya sulit untuk cepat mencari negara pengganti tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Sulit untuk melakukan pergantian tempat," jelas sumber yang sama.
Setelah Argentina, muncul Qatar yang juga ramai diberitakan media luar negeri bakal gantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Sejumlah media asing menyebut bahwa Qatar memiliki pengalaman untuk bisa menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023 mengingat status mereka yang sukses menghelat Piala Dunia senior pada 2022.
Peru sempat disebut oleh Yesayas Oktavianus, eks Exco PSSI sebagai pengganti Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Ia mengungkapkan kalau pemerintah sebenarnya sudah mendapatkan surat pembatalan dari FIFA.
Dan FIFA sudah menunjuk peru sebagai tuan rumah pengganti Piala Dunia U-20 2023.
“Sebetulnya, pemerintah sudah mendapatkan surat pembatalan itu dari FIFA. Akan tetapi, mereka belum mau muncul untuk memberikan pernyataan kepada rakyat Indonesia,” ujar Yesayas dalam sebuah perbincangan di podcast Good Radio Jakarta.
Terakhir ada Arab Saudi yang disebut salah satu media Korsel siap untuk gantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-2-.
Salah satu media Korsel, Yonhap News Agency menyebut bahwa Arab Saudi juga dikabarkan siap untuk jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Menurut laporan media Korsel itu, Arab Saudi ingin jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 didasari sebagai bagian dari promosi mereka sebagai calon tuan rumah Piala Dunia 2030.
"Ada juga rumor bahwa Arab Saudi juga membidik posisi tuan rumah Piala Dunia 2030 bergerak untuk bisa memenangkan tender itu (jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023)," tulis laporan media Korsel tersebut.