Singgung Kisah Kelam 2015, Erick Thohir Bahas Potensi Sanksi Terberat dari FIFA

Erick Thohir berharap FIFA tak memberikan sanksi kepada Indonesia seperti 2015.

Jum'at, 31 Maret 2023 | 18:35 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (30/3/2023). (YouTube Sekretariat Presiden)

Ketua Umum PSSI Erick Thohir setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (30/3/2023). (YouTube Sekretariat Presiden)

Gol.bolatimes.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir membahas sanksi FIFA yang berpotensi didapat Indonesia usai gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023. Erick Thohir menyinggung masa kelam 2015, ketika PSSI dibekukan FIFA lantaran ada intervensi pemerintah.

Selain mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, FIFA menyebut Indonesia kemungkinan menerima sanksi dalam keterangan resminya, Rabu (29/3/2023). Erick Thohir berharap Indonesia tak menerima nasib serupa tahun 2015.

"Sanksi terberat tentu kita tidak bisa ikut kompetisi secara maksimal di seluruh dunia, sebagai tim nasional maupun sebagai klub. Ini akan menjadi sebuah kemunduran buat sepak bola indonesia dan itu sebenarnya sudah pernah terjadi di tahun 2015," kata Erick Thohir dalam konferensi pers usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Jumat (31/3).

Baca Juga: Asian Games Rp 1,8 Triliun, Berapa Biaya yang Diberikan Indonesia ke FIFA untuk Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20?

"Waktu itu yang kebetulan juga saya bukan siapa-siapa waktu itu, saya bukan menteri bukan pengurus PSSI. Bapak presiden meminta untuk saya juga bisa melobi waktu itu ke FIFA dan dicabut pada 2016 kalau tidak salah," jelasnya.

Jika benar FIFA membekukan Indonesia, akan sangat rugi bagi sepak bola Tanah Air. Segala kegiatan sepak bola baik nasional atau internasional tidak diakui oleh FIFA.

"Jadi kita melakukan pertandingan, pembinaan wasit, usia muda tetapi tidak ada tentu ke depannya ya cuman ibarat kita di Indonesia saja, ya saya rasa itu yang tidak kita harapkan," terang Erick Thohir.

Baca Juga: Bela Indonesia, Kemenpora Palestina Kritik Pedas FIFA

"Apalagi mata pencaharian di sepak bola ini kan tidak bisa sekonyong hanya dilihat oh hanya ini dan itu tetapi turunannya banyak sekali yang namanya industri olahraga sepak bola," pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI

Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia punya jalan berbeda.

indonesia | 14:20 WIB

Inilah hasil drawing babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

indonesia | 13:59 WIB

Ian Maatsen bawa Chelsea menang telak.

indonesia | 11:13 WIB

Penyerang Timnas Putri Indonesia U-19 ingin skuadnya lakukan ini.

indonesia | 15:06 WIB

Striker jebolan Garuda Select disanjung mantan pelatih Timnas Indonesia.

indonesia | 13:23 WIB

Anak asuh Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-20 dilepas oleh klubnya di Eropa

indonesia | 09:07 WIB

Thomas Doll menilai ada sejumlah pemain Indonesia yang layak bermain di Liga Jerman

indonesia | 08:17 WIB

Bima Sakti tidak baper usai disindir netizen dengan sebutan pelatih tarkam.

indonesia | 20:45 WIB
Tampilkan lebih banyak