Gol.bolatimes.com - Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengungkap tiga syarat pemain keturunan bisa membela Timnas Indonesia menyusul program naturalisasi yang diterapkan.
Indra Sjafri mendapat pertanyaan dari jurnalis senior, Eko Suprihatno mengenai pentingnya Timnas Indonesia memakai jasa pemain naturalisasi dalam acara QnA seperti yang dilihat dari ditayangkan YouTube Metro TV, Senin (26/6/2023)
"Coach, di dalam satu kebijakan atlet itu ada yang namanya naturalisasi, sebenarnya seberapa penting sih kita mencari orang dari luar?" ujar Eko Suprihatno.
Baca Juga: Resmi, Barcelona Umumkan Transfer Ilkay Gundogan
Indra Sjafri pun menerangkan bila program naturalisasi di Timnas Indonesia digencarkan saat PSSI era kepemimpinan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.
Ketika itu, Timnas Indonesia memerlukan amunisi untuk tampil di Piala Dunia U-20 2023 sebelum akhirnya batal. Tak sembarang asal pilih, pemain naturalisasi merupakan rekomendasi dari pelatih nasional.
"Saya di departemen teknik. Kebijakan itu muncul waktu Pak Iwan Bule, karena kita mau menghadapi Piala Dunia waktu itu, kita butuh pemain-pemain tambahan di posisi tertentu dan itu harus permintaan pelatih nasional," ujarnya.
Baca Juga: Tak Jadi Susul Indonesia di Piala Dunia U-17 2023, Pelatih Thailand Minta Maaf
Pria yang kini ditugaskan menjadi pelatih Timnas Indonesia U-23 itu lantas merinci tiga syarat utama bagi pemain keturunan yang akan berseragam Timnas Indonesia.
Menurutnya, tak hanya harus Warga Negara Indonesia, pemain yang dinaturalisasi harus memiliki kualitas.
"Jadi persyaratan untuk menjadi pemain tim nasional, satu wajib berwarga negara Indonesia, kedua dia sudah berpindah asosiasi, yang ketiga kualitas. Kalau tiga-tiganya sudah terpenuhi baru bisa," pungkasnya.
Sejauh ini, Timnas Indonesia senior sudah memiliki sejumlah pemain naturalisasi yang terlibat saat FIFA Matchday Juni 2023 lalu. Mereka adalah: Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Marc Klok, Stefano Lilipaly, Rafael Struick dan Ivar Jenner.