Irwan Febri Rialdi | Arief Apriadi
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat rapat persiapan Piala Dunia U-20 2023. (Dok. PSSI)

Gol.bolatimes.com - Penyataan mengejutkan dilontarkan oleh pengamat  sepak bola yang bernama Tommy Welly alias Bung Towel. Ia menyebut bahwa ada rencana "kudeta" yang dilakukan pengurus PSSI terhadap Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Hal itu disampaikan Bung Towel melalui kanal YouTube pribadinya, GOCEK BUNG TOWEL yang ditayangkan pada Selasa (27/12/2022) malam WIB.

Menurut sosok yang juga merupakan komentator sepak bola itu, terdapat "manuver busuk dari Sekjen dan Exco PSSI" untuk mengkhinati Mochamad Iriawan alias Iwan Bule di tengah perjuangan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat ditemui di acara owner meeting Liga 2 di Hotel Sultan, Jakarta. (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)

"Saya mau sharing info A1 kepada teman-teman Gocek Bung Towel. Jadi pada saat Indonesia memulai kampanyenya di Piala AFF 23 Desember lalu, lawan Kamboja, di tengah perjuangan awal Timnas Indonesia ternyata ada pengkhianatan, ada manuver busuk yang dilakukan oleh Sekjen PSSI dan salah satu Exco PSSI," ujar Bung Towel.

"Di hari yang sama, di FX Senayan, Sekjen PSSI bersama salah satu Exco mengumpulkan para voters tanpa diketahui ketua umumnya."

Bung Towel mengklaim bahwa pertemuan Sekjen PSSI, Yunus Nusi dengan salah satu Exco PSSI adalah untuk mengumpulkan suara untuk mendukung calon ketua umum PSSI lain dalam agenda Kongres Biasa dan Kongres Luar Biasa (KLB) pada awal tahun 2023.

"Padahal, secara organisasi yang namanya Sekjen itu diangkat dan diberhentikan ketua umum PSSI. Jadi, artinya sekjen itu pastilah dan haruslah orangnya ketua umum, tapi yang terjadi ada upaya menggembosi ketua umum oleh Sekjen dan Exco," kata Bung Towel.

"Kebusukan-kebusukan inilah yang mau saya ceritakan agar publik tahu betapa perilaku elite sepakbola kita masih seperti itu. Apalagi akan ada KLB di awal tahun atau Kongres Biasa," sambungnya.

Sebagai informasi, PSSI akan menggelar KLB secepatnya setelah mendapat desakan dari pemerintah dalam hal ini rekomendasi dri Tim Gabungan Independin Pencari Fakta (TGIPF) kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 135 orang.

Keputusan menggelar KLB dengan agenda pemilihan Ketua Umum pada 16 Februari 2023 mendatang muncul setelah Iwan Bule menggelar rapat dengan Executive Committe (Exco) pada 28 Oktober lalu.

Situasi itu yang diklaim Bung Towel tengah dimanfaatkan beberapa pengurus PSSI untuk "mengudeta" Iwan Bule.

"Kalau Sekjen pasti sudah tahu, kalau Exco saya sebut saja inisial JR. Mereka mengumpulkan voters dari kalangan Asprov, yang khususnya Asprov dari Sumatra. Tentu arahnya menggiring mereka ke Kongres Biasa dan KLB," jelas Bung Towel.

"Motifnya tentu kalau bisa mengumpulkan suara, itu yang akan ditawarkan kepada pihak lain peminat jadi ketua umum PSSI. Itulah manuvernya, itulah kasak-kusuknya, itulah kebusukannya karena di situ mengarahkan calon ketua umum kepada yang lain."

Menurut Bung Towel, sikap yang dilakukan beberapa pengurus PSSI ini dianggap tidak terpuji karena menghianati organisasi sekaligus seperti "menusuk" pimpinan sendiri dari belakang.

Yunus Nusi, Sekjen PSSI (Twitter/@PSSI)

"Manuver busuk mementingkan diri sendiri dengan tujuan mengincar Wakil Ketua Umum PSSI di periode yang akan datang. Seperti itulah atmosfer sepakbola Indonesia," kata Bung Towel.

Suara.com sempat coba menghubungi Sekjen PSSI Yunus Nusi terkait klaim dari Bung Towel ini. Namun, yang bersangkutan hingga berita ini ditulis belum memberikan jawaban.