Gol.bolatimes.com - Manajemen Arema FC mendapatkan sejumlah alasan yang kuat jika memilih Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, sebagai markasnya untuk menjalani laga usiran di Liga 1 2022/2023.
Sebagai informasi, Stadion Sultan Agung menjadi salah satu opsi yang bisa diambil Arema FC untuk menjalani masa hukumannya bermain di laga usiran seusai meletusnya Tragedi Kanjuruhan.
Hal ini merujuk pada sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang memutuskan Arema FC harus bermain tanpa penonton dengan jarak 250 kilometer dari Malang.
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, juga turut membenarkan bahwa Arema FC sudah mendaftarkan SSA sebagai calon markasnya di lanjutan Liga 1 2022/2023/
“Setahu saya, Arema FC mendaftarkan Stadion Sultan Agung. Kita lihat nanti hasil risk assessment dari Mabes Polri seperti apa,” kata Sudjarno.
Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga alasan yang membuat Stadion Sultan Agung Bantul cocok menjadi kandang Arema FC di laga usiran Liga 1 2022/2023.
1. Jaraknya Lebih dari 250 Kilometer
Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, memang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Komdis PSSI, yakni jaraknya lebih dari 250 kilometer dari Kota Malang.
Sebab, jika dihitung, jarak antara Bantul yang terletak di selatan Daerah Istimewa Yogyakarta sudah lebih dari 300 kilometer dari Kota Malang.
Dengan demikian, Stadion Sultan Agung sudah memenuhi syarat pertama berkaitan dengan jarak yang dimaksud oleh Komdis PSSI.
2. Layak untuk Liga 1
Stadion Sultan Agung juga dinilai layak untuk menyelenggarakan pertandingan Liga 1. Apalagi, stadion ini sering digunakan sebagai venue pertandingan saat digelar dengan sistem bubble.
Lanjutan putaran pertama Liga 1 2022/2023 yang lalu juga salah satunya menggunakan Stadion Sultan Agung sebagai venue-nya.
Selain itu, klub-klub Liga 1 juga sempat menggunakan stadion ini sebagai markasnya. Sebelumnya ada PS Tira di Liga 1 2018.
Oleh karena itu, hal ini turut membuktikan bahwa SSA sudah cukup layak untuk menjadi markas usiran Singo Edan pada lanjutan Liga 1 2022/2023.
3. Fasilitas Lengkap
Salah satu alasan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai kompetisi sepak bola di Indonesia ialah karena hadirnya fasilitas yang lengkap.
Sebab, ada sejumlah stadion yang tersebar di kawasan ini. Lapangan-lapangan latihan berstandar internasional juga sangat melimpah.
Oleh karena itu, anak asuh Javier Roca tak perlu kebingungan mencari tempat berlatih. Infrastrukturnya cukup mendukung, termasuk hotel untuk menginap.
Berita Terkait
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Resmi! Liga 1 Musim 2024/2025 Tetap Pakai Wasit Asing
-
Doa Legenda untuk Persib Bandung di Championship Series
-
Di Balik Keputusan LIB Gulirkan Kembali Liga 1
-
FIFA Sanksi Persija Jakarta dan Empat Klub Lainnya
-
Jeda Liga 1 Jadi Kesempatan Bojan Hodak Berikan Hal Ini untuk Pemain Persib
-
Jeda Komperisi Liga 1 Tak Membuat Pemain Persib Stefano Beltrame Tenang
-
Pemain Persib Bandung Ryan Kurnia Nikmati Jeda Kompetisi untuk Pemulihan
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
Terkini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC
-
Pesan Striker Timnas Indonesia U-19 Jelang Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
-
Beda Nasib dengan Asnawi Mangkualam, Striker Vietnam Sulit Bersinar di Kampung Halaman Shin Tae-yong
-
Pujian Selangit Eks Pelatih Timnas untuk Jebolan Garuda Select yang Cetak Gol Debut di BRI Liga 1
-
Klub Eropa Umumkan Lepas Bek Jebolan Timnas Indonesia U-20, Keadaan Keluarga Jadi Alasan
-
Thomas Doll Awalnya Ngira Indonesia Biasa Saja, Ternyata Banyak Talenta yang Layak Main di Liga Jerman
-
Disindir Netizen dengan Sebutan Pelatih Tarkam, Bima Sakti: Saya Tidak Baper