Husna Rahmayunita
Potret pemain Timnas Vietnam usai kalahkan Malaysia 3-0 di Piala AFF 2020. (Instagram/affsuzukicup)

Gol.bolatimes.com - Timnas Indonesia harus bisa memanfaatkan kelemahan Vietnam saat saling sikut di leg pertama semifinal Piala AFF 2022. Skuad Garuda dijadwalkan bertemu dengan tim The Golden Star di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Jumat (6/1/2023) pukul 19.30 WIB.

Vietnam lolos ke semifinal sebagai juara Grup B, sedangkan Timnas Indonesia lolos usai menjadi runner-up Grup A. Dari segi pertemuan, Timnas Indonesia unggul dari Vietnam.

Namun, Vietnam sedang tampil impresif karena mampu mencetak 12 gol dan menjadi satu-satunya tim yang belum kebobolan di Piala AFF 2022.

Meski demikian, Vietnam bukan tanpa celah. Ada beberapa kelemahan yang bisa dieksploitasi oleh Timnas Indonesia.

1. Posisi Bek Sayap

Park Hang-seo kerap memasang skema dasar 3-5-2 dalam empat pertandingan yang dilakoni Vietnam di Piala AFF 2022. Formasi ini sebetulnya hampir sama dengan skema Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Dengan kondisi ini, Timnas Indonesia bisa memanfaatkan sisi sayap Vietnam yang berpotensi kosong ketika dalam proses transisi dari positif ke negatif.

Para pemain sayap yang nanti dipasang oleh Shin Tae-yong harus bisa memaksimalkan setiap peluang dan ruang yang didapatkan untuk menyerang.

2. Telat Panas

Kondisi Vietnam yang telat panas ini sempat diungkapkan oleh pelatih Myanmar, Antoine Hey, saat timnya dikalahkan Vietnam di laga terakhir Grup B.

Antoine Hey menilai bahwa para pemain Vietnam bermain kurang maksimal di menit-menit awal pertandingan. Kondisi ini jelas bisa dieksploitasi Timnas Indonesia untuk mencuri gol cepat.

Timnas Indonesia sebetulnya punya modal untuk melakukan ini karena dari 12 gol yang dicetak di fase grup, ada 3 gol di antaranya yang dicetak dalam kurun waktu 20 menit pertama.

3. Konsentrasi Pemain

Selain masalah telat panas, Antoine Hey juga menyebut bahwa konsentrasi para pemain Vietnam tidak terlalu bagus. Hal ini bisa dimanfaatkan Timnas Indonesia untuk mengeksploitasi pertahanan Vietnam.

Namun Dendy Sulistyawan dan kolega juga harus menjaga fokus tetap ada di level teratas selama 90 menit jika tak ingin kecolongan dari Vietnam.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha