Irwan Febri Rialdi
Jordi Amat mengomentari kondisi rumput dan lapangan Stadion My Dinh (thanhnien)

Gol.bolatimes.com - Rumput Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam menjadi sorotan karena kondisinya yang dinilai tak layak menggelar pertandingan.

Sejatinya, stadion yang sudah berdiri sejak 2003 silam itu bakal menjadi venue leg kedua semifinal Piala AFF 2022 antara Vietnam vs Timnas Indonesia, Senin (9/1/2023).

Namun belum juga pertandingan dimulai, kondisi rumput Stadion My Dinh jadi sorotan. Bahkan para pemain Garuda dilaporkan sampai geleng-geleng kepala dengan kualitas rumput stadion berkapasitas 40 ribu penonton ini.

Kondisi rumput yang mati dan kering di Stadion My Dinh ini sudah terlihat sejak akun media sosial PSSI mengunggah situasi latihan Timnas Indonesia di sana.

Dilaporkan media Vietnam, Dantri, para pemain Timnas Indonesia justru dibuat geleng-geleng kepala melihat rumput mati.

Timnas Indonesia yang melakoni latihan pada Minggu (8/1) malam waktu setempat dibuat kaget ketika masuk ke dalam stadion.

Jordi Amat dan kawan-kawan terkejut melihat lapangan yang begitu buruk. Rumput stadion My Dinh banyak yang mati dan terdapat permukaan lapangan yang amblas.

Kondisi rumput ini begitu kontras dengan venue leg pertama semifinal antara Vietnam vs Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

Bahkan kondisi rumput saat ini juga sangat berbeda dengan keadaan rumput Stadion My Dinh saat melawan Timnas Indonesia di semifinal leg kedua Piala AFF 2016 silam.

Nyatanya, kekecewaan atas kualitas rumput Stadion My Dinh tidak hanya disampaikan oleh para pemain Timnas Indonesia. Tapi juga disampaikan oleh Park Hang-seo selaku pelatih The Golden Star.

Masih dilansir dari media Vietnam, Dantri, Park Hang-seo juga ikutan kesal dengan kualitas rumput di Stadion My Dinh. Pelatih asal Korea Selatan itu merasa tidak sedang dengan tidak adanya perkembangan kualitas rumput dari laga-laga sebelumnya di stadion ini.

Sebelumnya, Vietnam sudah dua kali bermain di Stadion My Dinh di Piala AFF 2022 yaitu saat mengalahkan Malaysia dan Myanmar di fase grup.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha