Gol.bolatimes.com - Di sejumlah film Drama Korea (Drakor), penonton kerap melihat bagaimana aktor atau aktrisnya menunduk minta maaf saat melakukan kesalahan.
Pada kehidupan nyata, budaya menunduk lalu meminta maaf juga kita lihat saat ada pejabat publik di Korsel tersandung kasus, seperti pada tragedi Itaewon.
Saat terjadi tragedi Itaewon pada malam Halloween 2021, Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel, Lee Sang-min menunduk meminta maaf atas tewasnya 156 orang di Seoul, Korsel.
Baca Juga:
Media Vietnam Soroti Hubungan Park Hang-seo dan Shin Tae-yong usai Laga Semifinal Piala AFF 2022
Tidak hanya Mendagri Korsel, Wali Kota Seoul, hhingga Kepala Polisi pun melakukan hal sama. Tidak hanya mereka, Presiden Yoon Suk Yeol pun tampil ke publik, menunduk dan mengucapkan minta maaf atas kelalaian pemerintah yang mengakibatkan tewasan ratusan orang tersebut.
Budaya yang ditunjukkan pejabat publik di Korsel ini sempat mengundang decak kagum orang Indonesia. Publik Indonesia salut dengan jiwa besar dan mawas diri orang-orang Korsel saat tersandung satu masalah.
Sayangnya hal itu tak terlihat saat orang Korsel yang melatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong melakukan kesalahan dan kegagalan berulang kali.
Baca Juga:
Akhirnya Buka Suara, Komentar Santai Doan Van Hau usai Disentil Shin Tae-yong
Shin Tae-yong resmi melatih Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019. Saat itu, ia diperkenalkan PSSI kepada awak media di Stadion Pakansari, Bogor.
Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 jadi nilai merah untuk kesekian kalinya bagi Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala. Selama melatih tim Merah Putih, ia memang belum memberikan gelar apapun.
Shin Tae-yong memang sudah meminta maaf saat Timnas Indonesia gagal di Piala AFF 2022. Hal sama pun ia ucapkan saat gagal di Piala AFF 2018. Yang jadi sorotan kemudian, apa bentuk tanggung jawabnya sebagai pelatih kepala?
Baca Juga:
5 Eks Pemain Timnas Indonesia yang Bisa Gantikan Shin Tae-yong, dari Kurniawan hingga Legenda Persib
Sebagian pecinta sepak bola Indonesia mungkin setuju jika Shin lebih banyak mencari kambing hitam sebelum meminta maaf saat timnas gagal, seperti yang ia ucapkan usai pertandingan melawan Vietnam, kemarin.
"Memang hari ini kami tidak bermain sebaik di leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Tapi Vietnam sudah terbiasa bermain di lapangan seperti ini sementara pemain Indonesia tidak,"
"Permukaan lapangan hari ini tidak sebagus yang dimainkan di Indonesia. Itu salah satu alasan mengapa kami bermain di bawah ekspektasi," ucap Shin seperti dilansir dari vnexpress.net
Baca Juga:
Shin Tae-yong Sindir Permainan Kasar Doan Van Hau, Park Hang-seo Ogah Komentar
Ini bukan hal pertama yang dilakukan Shin Tae-yong. Eks pemain Seongnam Ilhwa Chunma itu sempat kambing hitamkan wasit hingga regulasi kompetisi. Hal yang patut disayangkan.
Di luar teknis kepelatihan, sepak terjang Shin juga layak mendapat nilai minor. Ia misalnya sempat ucap akan mundur jika ketua umum PSSi, Mochamad Irawan alias Iwan Bule didesak turun jabatan.
Pada Oktober 2022, suporter Indonesia mendesak Iwan Bule mundur sebagai Ketum PSSI pasca Tragedi Kanjuruhan. Desakan mundur dari suporter ini terbilang wajar, namun mendadak Shin Tae-yong muncul pasang badan untuk Iwan Bule.
Di unggahan akun Instagram pribadinya, Shin menuliskan bahwa ia siap mundur jika Iwan Bule turun sebagai ketum PSSI. Shin menganalogikan bahwa ia pun bertanggung jawab jika Iwan Bule dianggap bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.
"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," tulisnya.
Padahal jika dianalogikan, apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tidak ada sangkut pautnya dengan tupoksi Shin sebagai pelatih kepala tim nasional.
Pernyataan Shin ini akhirnya timbulkan kontroversial, suporter terbelah dan banyak yang akhirnya menantang Shin untuk benar-benar mundur sebagai pelatih tim nasional.
Prestasi Shin Tae-yong sebagai pelatih:
Seongnam Ilhwa Chunma
- AFC Champions League: 2010
- Runner up Korean FA Cup 2009
- Korean FA Cup: 2011
Korsel U-23
- Runner up Piala AFC U-23: 2016
Korsel
- EAFF Championship: 2017
Indonesia
- Runner up Piala AFF: 2020
Indonesia U-23
- Medali Perunggu SEA Games: 2021
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Pemain asal Mali Jadi Raja Tarkam di Indonesia, Bayaran Per Laga Rp 2-4 Juta
-
Keseruan Sambernyawa Festival, Ceremony 100 Tahun KelahiranPersis Solo
-
Kepedean, Media Vietnam Sebut Golden Star Warriors Jumpa Thailand di Final Piala AFF U-23 2023
-
Media Vietnam Kepedeaan Timnas Indonesia Siapkan Pemain Naturalisasi Baru untuk Lawan Golden Star Warriors
-
Xavi Hernandez Full Senyum, Barcelona Tampilkan Permainan Terbaik di Laga Pramusim
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Barcelona Malam Ini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC