Gol.bolatimes.com - Keputusan bek KV Mechelen , Sandy Walsh menjadi pemain naturalisasi dan membela Timnas Indonesia tidak muncul serta merta. Ada peran dan kisah dari keluarga yang mendorong dirinya untuk membela skuad Garuda di usia 27 tahun.
Sandy Walsh resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 17 November 2022 lalu. Proses naturalisasi yang dia jalani mendapat sorotan media karena cukup lama hingga memakan waktu.
Pemain yang kecewa tak bisa membela skuad Garuda di Piala AFF 2022 itu menuturkan kisahnya mengapa memutuskan untuk membela Indonesia, meskipun fasilitas tempatnya berkarier dari Belanda hingga di Belgia sangat terpenuhi untuk dirinya.
Baca Juga:
Perbandingan Trofi Sir Alex Ferguson dan Pep Guardiola, Siapa Lebih Unggul?
Dilansir dari channel YouTube, KR TV, Jumat (13/1/2023), Sandy Walsh memang memiliki keputusan sendiri untuk menentukan kewarganegaraannya di usia 23 tahun. Walsh saat itu memiliki paspor dari Belanda. Masa berlaku juga nyaris habis. Ia pun merasa bimbang untuk menentukan kewarganegaraannya.
"Soal sepakbola saya selalu ambisius. Saya punya paspor Belanda saat itu, jadi saya bisa bermain untuk Belanda sampai usia 23 tahun. Tapi saya memiliki fase harus memilih timnas mana yang harus saya pilih," katanya.
Rasa bingung itu seakan sirna dengan pesan kakek Sandy Walsh. Bagaimana dia mendapat cerita soal sepakbola Indonesia yang akan terus berkembang, meskipun saat itu Indonesia belum mendapat sorotan dari berbagai negara.
Baca Juga:
FC Bekasi City Kecewa Berat Liga 2 Musim 2022/2023 Dihentikan, Bunuh Impian Promosi Musim Depan
Buktinya saat ini Indonesia menjadi tim kuat yang cukup diperhitungkan di Asia Tenggara.
Teringat dengan pesan kakeknya, Walsh memutuskan untuk berkembang di Indonesia dan menjadi WNI untuk membela skuad Garuda.
"Kakek saya bilang, jangan menyerah dengan sepak bola karena Negara Indonesia sepakbolanya sangat gila. Orang-orang sangat baik dan suka sepakbola. Saya pun berpikir saya suka sepakbola dan ini pilihan mudah," terang Walsh.
Baca Juga:
Kerap Main Licik, Media Thailand Soroti Doan Van Hau Jelang Final Piala AFF 2022
Pemain 27 tahun ini memiliki darah keturunan Indonesia dari kakek dan neneknya. Sebelum kakeknya berlabuh ke Belanda, mereka merupakan warga Surabaya, Jawa Timur dan Purworejo, Jawa Tengah.
Sandy Walsh, juga sempat membela Timnas Belanda di U-15. Kemampuannya terus meningkat dan lolos hingga ke U-20. Membela Timnas Belanda, Sandy Walsh sudah bertanding sebanyak 28 kali. Walsh paling banyak membela Timnas Belanda di U-17.
Berita Terkait
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Rumah Tangga Pratama Arhan Retak, Azizah Salsha Digosipkan Berselingkuh
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Shin Tae-yong Dioperasi 6 Jam, Berat Badan Turun 5 Kg
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Belum Terdaftar di Sidang CAS, Maarten Paes Justru Berpotensi Main di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kenzo Riedewald, Keponakan Eks Pemain Crystal Palace yang Nyatakan Ingin Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC
-
Pesan Striker Timnas Indonesia U-19 Jelang Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
-
Beda Nasib dengan Asnawi Mangkualam, Striker Vietnam Sulit Bersinar di Kampung Halaman Shin Tae-yong
-
Pujian Selangit Eks Pelatih Timnas untuk Jebolan Garuda Select yang Cetak Gol Debut di BRI Liga 1
-
Klub Eropa Umumkan Lepas Bek Jebolan Timnas Indonesia U-20, Keadaan Keluarga Jadi Alasan
-
Thomas Doll Awalnya Ngira Indonesia Biasa Saja, Ternyata Banyak Talenta yang Layak Main di Liga Jerman
-
Disindir Netizen dengan Sebutan Pelatih Tarkam, Bima Sakti: Saya Tidak Baper