Irwan Febri Rialdi
CEO Rans Nusantara FC Raffi Ahmad (kanan) mendukung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon Ketua Umum PSSI Periode 2023 - 2027. (ANTARA/HO - Kementerian BUMN)

Gol.bolatimes.com - Sejumlah kemungkinan yang negatif juga berpeluang muncul apabila nantinya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, resmi mendapatkan jabatan sebagai Ketua Umum PSSI.

Sebelumnya, Erick Thohir resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Minggu (15/1/2023) di Kantor PSSI, GBK Arena.

Erick Thohir memang mendapatkan banyak sekali dukungan dari para voters yang berasal dari pemilik klub Liga 1, Liga 2, hingga Liga 3.

Mereka mendukung penuh Erick Thohir untuk maju sebagai orang nomor satu di PSSI untuk membenahi sepak bola Indonesia yang mengalami kehancuran pasca Tragedi Kanjuruhan.

Namun demikian, tetap ada beberapa kemungkinan buruk yang bisa terjadi mengingat Erick Thohir jika menilik sejumlah latar belakangnya sebagai calon Ketua Umum PSSI.

Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga kemungkinan terburuk yang bisa terjadi andai Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum PSSI.

1. Ditinggal pada Pemilu 2024

Sebagai salah satu tokoh politik yang saat ini tengah ramai diperbincangkan, Erick Thohir tentunya juga memiliki peluang untuk terlibat dalam Pemilihan Presiden 2024.

Sama seperti sebelumnya, Erick Thohir pernah menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019 lalu.

Langkah itulah yang membuatnya kini dipercaya Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Jika Erick kembali mengikuti kontestasi 2024, bukan tidak mungkin PSSI akan ditinggal terlebih dahulu oleh mantan pemilik klub Inter Milan tersebut.

2. Fokus Terpecah dengan Kementerian BUMN

Sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir tentunya bakal menjalankan rangkap jabatan apabila resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada KLB mendatang.

Hal inilah yang bisa membuat fokus Erick Thohir nantinya terpecah karena juga harus bekerja untuk mengembangkan Kementerian BUMN di saat ia menjabat sebagai Ketum PSSI.

Sebelumnya, hal serupa pernah dijalankan oleh Edy Rahmayadi saat menjabat sebagai Ketua Umum PSSI dan akhirnya terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.

3. Konflik Kepentingan dengan Klub

Erick Thohir sebetulnya bukanlah orang yang baru di dunia sepak bola Indonesia. Sebab, mulai dari 2011 hingga 2019, Erick Thohir pernah menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Persib Bandung.

Sementara untuk saat ini, Erick Thohir juga berstatus sebagai salah satu pemilik saham di klub promosi Liga 1, Persis Solo.

Statusnya yang berafiliasi dengan dua klub Liga 1 tersebut tentu bakal menghadirkan kecurigaan jika suatu saat kedua tim itu mendapatkan kesuksesan ketika Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

Kontributor: M Faiz Alfarizie