Muhammad Ilham Baktora
Presiden FIFA, Gianni Infantino (Fifa.com)

Gol.bolatimes.com - Presiden FIFA Gianni Infantino memberikan sinyal bakal menjadikan Piala AFF sebagai kompetisi resmi FIFA. Hal itu ia sebutkan ketika menjadi tamu undangan pada Final Piala AFF 2022 antara Thailand vs Vietnam di Stadion Thammasat, Senin (16/1/2023).

Dilansir dari Zing News, Rabu (18/1/2023), lampu hijau yang dilayangkan Presiden FIFA ini tak lain karena melihat perkembangan kompetisi se-Asia Tenggara itu.

Tak hanya itu, antusiasme para pendukung membuatnya kagum bahwa sepakbola Asia Tenggara sudah menunjukkan ke mata dunia dengan level yang meningkat.

Baca Juga:
5 Pemain Ukraina Termahal Sepanjang Sejarah, Mykhailo Mudryk Lewati Andriy Shevchenko

"Piala AFF harus ditingkatkan menjadi turnamen FIFA. Tentu kami harus memastikan dulu kompetisi ini berkembang," terang dia.

Gianni Infantino juga menyebutkan, Piala AFF akan berkembang ketika mendapat dukungan dari FIFA. Tak hanya itu, para pemain akan mendapat banyak peluang bermain di level dunia.

"Kita bekerjasama, pasti Piala AFF akan semakin besar dengan persetujuan FIFA ke depan," terang Gianni Infantino.

Baca Juga:
Keisuke Honda Bertemu Arthur Irawan usai Hengkang dari Timnas Kamboja, Kode Merapat ke Persik Kediri?

Selain itu, paradigma para suporter Asia Tenggara terhadap Piala AFF sudah mulai berubah. Tak sedikit yang menganggap kompetisi ini sudah menjadi agenda penting untuk timnas masing-masing.

Untuk diketahui, sepanjang gelaran Piala AFF sejak resmi bergulir tahun 1996-2022, kompetisi ini tidak masuk dalam agenda FIFA. Bukan sebagai kompetisi resmi dari FIFA, menyebabkan sejumlah klub enggan melepas para pemain yang diandalkan di timnas masing-masing.

Problem itu dirasakan betul oleh Timnas Indonesia yang terasa pincang tanpa kehadiran pemain seperti Elkan Baggott dan juga Sandy Walsh.

Baca Juga:
Lapor ke Presiden, Menpora Panggil PSSI usai Hentikan Liga 2 2022/2023

Elkan Baggott awalnya tak mendapat restu dari klubnya (Gillingham FC) untuk membela Timnas Indonesia. Meski pada akhirnya Indonesia lolos ke semifinal, Elkan memilih untuk tetap bertahan di klub, padahal mendapat izin bertolak ke tanah air.

Begitupun Sandy Walsh, pemain naturalisasi ini sebenarnya sudah mengikuti pemusatan latihan di Bali. Menjelang Piala AFF bergulir, Walsh justru ditarik paksa klubnya, KV Mechelen.

Alasannya, klub membutuhkan performa Sandy Walsh untuk menjauh dari zona degradasi yang bisa membahayakan rekan setimnya.

Dengan status Piala AFF menjadi resmi tersebut, kuat dikatakan pemain-pemain milik Timnas Indonesia tidak akan bisa menolak. Pasalnya kompetisi resmi dari FIFA mempengaruhi ranking FIFA di masing-masing tim.