Muhammad Ilham Baktora
Menpora, Zainudin Amali. (Dok: Kemenpora)

Gol.bolatimes.com - Nama bursa Calon Ketua Umum (Caketum) PSSI dan Calon Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI masih hangat diperbincangkan di tanah air. Terbaru, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali sah mendaftarkan diri sebagai Calon Waketum PSSI periode 2023-2027.

Maju sebagai Calon Waketum PSSI, Zainudin Amali akan bekerja penuh dengan siapapun yang akan terpilih menjadi Ketum PSSI nanti.

Zainudin Amali akan bertarung dengan Cawaketum lainnya, seperti Ratu Tisha, Azrul Ananda, hingga Hasani Abdulgani. Dirinya mendapat perhatian dari masyarakat mengingat status jabatannya yang turun kasta dari Menpora menjadi Cawaketum PSSI jika terpilih.

Baca Juga:
Sekjen Perbasi Ogah Jadi Exco PSSI, Pilih Fokus Urus Piala Dunia Basket 2023

Meski begitu, dirinya berjanji untuk bekerja penuh siapapun Ketua Umum yang nantinya terpilih.

"Iya dong [tak pilih-pilih], kan saya tidak mencalonkan atau mendaftarkan ingin dipasangkan dengan calon ketua tertentu," katanya seperti dikutip dari Suara.com, Rabu (18/1/2023).

Menyusul dengan statusnya sebagai Menpora yang masih satu unsur dengan pemerintahan, Zainudin memastikan hal itu tak menyalahi aturan dari FIFA.

Baca Juga:
4 Kesamaan Theerathon Bunmathan dan Lionel Messi di Piala AFF 2022, Provokasi ke Pelatih Lawan hingga Juara

Menurutnya, Menpora mendaftar sebagai warga negara Indonesia. Di sisi lain, statusnya yang sebagai menteri tidak memiliki intervensi apapun ketika memang lolos menjadi Waketum PSSI nanti.

"Kita urus sepakbola dengan niat baik, dengan pikiran bersih. Kita sungguh-sungguh serius untuk sepakbola Indonesia," terang dia.

Selanjutnya, PSSI akan melakukan verifikasi kepada peserta calon yang mendaftar pada 31 Januari 2023 mendatang. Sehingga nama Zainudin Amali belum tentu langsung lolos dalam tahapan tersebut.

Baca Juga:
Media Malaysia Soroti Bursa Calon Ketum PSSI, Sebut Ratu Tisha hingga Jenderal Dudung

PSSI akan mengumumkan daftar calon tetap pada 6 Februari 2023. Selanjutnya akan dipilih saat Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februrari 2023.