Muhammad Ilham Baktora
Momen Shin Tae-yong memberi aba-aba ke pemainnya saat bertanding. (Instagram/@shintaeyong7777)

Gol.bolatimes.com - Penyebab Shin Tae-yong membatalkan untuk menangani Timnas Thailand dan memilih untuk menangani tim nasional Indonesia menarik untuk dibahas.

Seperti beberapa sumber yang menyebutkan bahwa sebelum melatih dengan Timnas Indonesia, ternyata Shin Tae-yong nyaris menandatangani kontrak dengan Timnas Thailand. Hal ini terjadi pada pertengahan 2019.

Dikisahkan, Shin Tae-yong menjadi opsi Federasi Sepak Bola Thailand (FA Thailand) untuk mengisi kursi kepelatihan Timnas Thailand yang sedang kosong.

Baca Juga:
Trio Belanda Tak Kunjung Disumpah WNI, Shin Tae-yong Bisa Pertimbangan Pemain Keturunan Jerman di Piala Asia U-20 2023

Untuk diketahui sebelum Alexandre Polking melatih Thailand, Nama pelatih lamanya, Milovan Rajevac dipecat dari federasi.

FA Thailand memilih dua nama pelatih yakni Shin Tae-yong dari Korea Selatan dan Akira Nishino, pelatih dari Jepang.

Namun, Shin Tae-yong tidak menjadi pilihan akhir Federasi Sepak Bola Thailand dan lebih memilih Akira Nishino sebagai pelatih baru.

Baca Juga:
Sesumbar Erick Thohir jika Terpilih Ketum PSSI, Masa Depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Lebih Jelas

Meskipun demikian, Shin Tae-yong tidak kecewa, ia justru mulai mempelajari perkembangan sepak bola di Asia Tenggara.

Kemudian, Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI), sedang mencari pelatih baru dan mereka mencoba untuk mendekati Shin Tae-yong. Pelatih 52 tahun itu sangat tertarik dengan perkembangan Timnas Indonesia dan ingin membantu tim tersebut untuk menjadi lebih baik di masa depan.

Sejak 29 Desember 2019, Shin Tae-yong resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru skuad Garuda. Ratu Tisha, mantan Sekjen PSSI saat itu cukup cerdik memilih Shin Tae-yong. Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif.

Baca Juga:
5 Pelatih yang Paling Sering Kalahkan Shin Tae-yong selama Kariernya

Terbukti mereka berhasil lolos ke putaran final Piala Asia 2023, yang merupakan prestasi yang sangat baik setelah terakhir kali skuad Garuda tampil di turnamen bergengsi di Asia itu pada tahun 2007.