Galih Prasetyo
Kondisi bus Persis Solo yang dilempari batu pasca pertandingan BRI Liga 1 2022-23 melawan Persita (@pagarhijaumnhn)

Gol.bolatimes.com - Insiden pelemparan batu bus klub BRI Liga 1 2022-23 kembali terjadi. Usai bus Arema FC, korbannya kali ini bus Persis Solo.

Pelemparan batu yang dialami bus Persis Solo terjadi usai pertandingan BRI Liga 1 2022-23 melawan Persita Tangerang. Pada laga yang berlangsung di Indomilk Arena Stadium, kedua tim bermain imbang tanpa gol.

Video kondisi dari dalam bus Persis Solo saat dilempari batu oleh sejumlah orang tak dikenal sempat diunggah oleh bek Persis, Gavin Kwan di akun Instagram miliknya.

Baca Juga:
3 Pemain Arema FC Luka-luka Akibat Insiden Perusakan Bus, Ini Sosoknya

Dari caption yang diunggah betapa Gavin Kwan sangat kecewa insiden seperti ini masih terjadi di BRI Liga 1 2022-23.

"Mau sampai kapan gini-gini terus?" tulis Gavin.

Dari video yang diunggah itu terlihat bagaimana aksi penyerang bus Persis Solo dilakukan sejumlah remaja tanggung berjumlah 2-4 orang atau lebih.

Baca Juga:
Beredar Video Bus Arema FC Dilempar Batu, Tiga Orang Dilaporkan Jadi Korban

Terlihat ada satu orang tampak mengenakkan kajet warna putih dan bercelana pendek. Sementara dua pelaku pelemparan lainnya tampak menggunakan hoodie warna hitam.

Unggahan Gavin ini tentu saja memancing kegereman publik. Sejumlah pemain juga turut mengomentari video tersebut, salah satunya Melvin Platje.

Eks striker klub Bundesliga, Hansa Rostock itu menuliskan tanda jempol ke bawah sebagai tanda kekecewaan terhadap insiden tersebut.

Baca Juga:
Omid Nazari Curhat ke Media Swedia soal Pelemparan Batu pada Dirinya

"Unbelievable," tulis mantan pemain Bali United tersebut.

Tidak hanya Platje, stiker naturalisasi timnas Indonesia, Ilja Spasojevic juga menuliskan tanda silang sebagai bentuk kekecewaan terkait insiden tersebut.

Rasa geram atas insiden ini juga dituliskan sejumlah netizen di halaman Twitter.

Baca Juga:
Ini Kata Bambang Pamungkas Tanggapi Insiden Pelemparan Bus Persib

"Masihkah tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia?" tulis salah satu netizen.

"Sebaiknya dari pihak Persita atau suporter base nya segera tangkap orang-orang di video itu, klarifikasi di muka umum, lalu serahkan ke polisi," sambung akun lainnya.