Gol.bolatimes.com - Bak sejoli yang tak terpisahkan, karier Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri memasuki babak baru karena tak lagi di Eropa setelah memilih pulang ke kampung halaman.
Bermodal banyak pengalaman dari sepak bola Eropa, Egy dan Witan kembali meramaikan khasanah persepak bolaan Tanah Air lewat kompetisi kasta tertinggi, Liga 1.
Egy yang mengawali kariernya bersama Persab Brebes di Piala Suratin, sempat merasakan satu tim bersama Witan Sulaeman di FK Senica.
Baca Juga:
Profil Jayden Oosterwolde, Pemain yang Tolak Timnas Indonesia Kini Gabung Fenerbahce
Sejak 2016 keduanya memang belum lagi berada di satu klub yang sama, kecuali di level tim nasional mulai dari U-19 hingga senior selalu jadi andalan.
Waktu demi waktu yang berlalu membuat kisah tersendiri atas persahabatan keduanya, hingga di awal tahun 2023 keputusan besar diambil.
Bak kembali ke masa lalu saat keduanya menjadi kakak dan adik kelas di Sekolah khusus Olahraga (SKO) Ragunan di Jakarta.
Baca Juga:
5 Negara Top yang Absen di Piala Dunia U-20 2023, Termasuk Argentina
Egy sebagai kakak tingkat dan Witan sebagai adik tingkatnya, tiga tajun dilalui bersama-sama di kawah candradimuka khusus untuk atlet.
Sebelum keduanya bermain untuk Persab Brebes di Piala Suratin 2016, tak tanggung-tanggung keduanya sukses mempersembahkan gelar juara.
Egy bahkan menyabet gelar pemain terbaik sekaligus pencetak gol terbanyak dengan 22 gol, termasuk di partai final saat berjumpa Askot Balikpapan di Stadion Manahan, Solo.
Gelar juara semakin lengkap dengan disabetnya gelar tim paling fair-play, langkah besar yang membuat keduanya kembali dipersatukan di timnas U-19.
Di bawah komando Indra Sjafri, Egy dan Witan semakin menggila hingga melambungkan nama mereka ke lintas Eropa.
Pada 2018, Egy bergabung klub kasta tertinggi kompetisi sepak bola Polandia, Lechia Gdansk dengan gimmick pemberian nomor punggung 10 dari klub tersebut.
Baca Juga:
Update Ranking BWF: Geser Anthony Ginting, Jonatan Christie Tembus Ranking Dua Dunia
Hingga pada akhirnya berujung jarang diberikannya kesempatan bermain selama beberapa tahun hingga hijrah ke Slovakia.
Setahun setelah Egy mencoba 'menginvasi' Eropa lewat kepopulerannya di media sosial, Witan menyusul bergabung dengan FK Radnick Surdulica.
Sempat merasakan gabung Lechia Gdansk meski pada akhirnya terusir, hingga merasakan status tanpa klub sebelum pulang ke Tanah Air.
Di awal tahun 2023, Egy resmi bergabung Dewa United, sementara Witan berlabuh ke Persija Jakarta, pengumuman perekrutan kedua pemain ini hanya selisih beberapa jam.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Rafael Struick Tampil Loyo, Dewa United Dipermalukan Malut United
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Reuni Eks Persib! Dewa vs Malut United, Laga Pembuka Sarat Nostalgia
Tag
Terkini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC
-
Pesan Striker Timnas Indonesia U-19 Jelang Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
-
Beda Nasib dengan Asnawi Mangkualam, Striker Vietnam Sulit Bersinar di Kampung Halaman Shin Tae-yong
-
Pujian Selangit Eks Pelatih Timnas untuk Jebolan Garuda Select yang Cetak Gol Debut di BRI Liga 1
-
Klub Eropa Umumkan Lepas Bek Jebolan Timnas Indonesia U-20, Keadaan Keluarga Jadi Alasan
-
Thomas Doll Awalnya Ngira Indonesia Biasa Saja, Ternyata Banyak Talenta yang Layak Main di Liga Jerman
-
Disindir Netizen dengan Sebutan Pelatih Tarkam, Bima Sakti: Saya Tidak Baper