Rauhanda Riyantama
Dirigen Aremania, Yuli Sumpil. (Twitter/@GIBOLofficial)

Gol.bolatimes.com - Dirigen Aremania, Yuli Sumpil, tengah jadi sorotan setelah melontarkan pernyataan kontroversial saat berkumpul di depan kantor Arema FC usai insiden pengrusakan. Gara-garanya ia dianggap lebih membela logo Arema FC dibanding nyawa korban tragedi Kanjuruhan.

Dalam orasinya, Yuli Sumpil sangat kecewa saat massa aksi pada Minggu, 29 Januari 2023, membakar logo Arema FC, dan merusak Arema Store dengan lemparan batu.

"Ngakunya Aremania, jangan kayak gitu. Logo ini enggak bersalah, logo ini nyawa bagi Aremania. Nyowoku gae taruhane, lek ono sing ngrusak maneh, koncoe awake dewe akeh sing mati mbelani logo iki," kata Yuli Sumpil di kutip dari video yang dibagikan oleh akun Twitter @Thitipan_Mafia, 31 Januari 2023.

Baca Juga:
Terungkap! Alasan Keluarga yang Bikin Witan Sulaeman Pindah Ke Persija Jakarta

Yuli Sumpil yang mendapat hukuman larangan masuk stadion seumur hidup itu, tidak membenarkan tindakan tersebut.

"Tidak peduli Aremania yang mana, saya tetap menghormati logo mereka. Kita saling menghormati saling menghargai meskipun beda paham, tapi kalau ada yang merusak logo kebanggaan kita semua tidak ada benarnya apa pun alasannya,” tegas Yuli Sumpil.

Namun aksi Yuli Sumpil banyak mendapat kritik lebih membela logo Arema FC yang dibakar, dibanding nyawa 135 korban tragedi Kanjuruhan. 

Baca Juga:
Ditolak di Mana-mana, Arema FC Ajukan Stadion PTIK untuk Laga Kandang Kontra PSM

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto saat mendatangi kantor Arema FC pasca kerusuhan. [Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia]

"Disaat arek Malang membela para korban tragedi Kanjuruhan, disaat itulah Yuli Sumpil bersama Aremania membela logo Arema FC. Ternyata nyawa tak lebih berharga daripada logo Arema FC," tulis seorang warganet, dikutip Rabu (1/2/2023).

"Aslinya orang ini (Yuli Sumpil) yang benar-benar ngerusak Aremania," sambung warganet lain.

"Yuli Sumpil telah membuka aib besar dari golongan tua Aremania. Beberapa problematik akan menghancurkan Arema dengan sendirinya," ungkap seorang warganet.

Baca Juga:
Rekan Setimnya Dilanggar hingga Kesakitan saat PSIS Semarang vs Persib Bandung, Reaksi Daisuke Sato Bikin Merinding

Di sisi lain, Yuli Sumpil sebenarnya juga menekankan bahwa dukungan dan perjuangan tetap fokus pada gerakan mengusut tuntas korban 135 Aremania agar bisa mendapatkan keadilan.

"Mari kita jaga dan usut tuntas ini sebenar-benarnya sampai tuntas, kita perjuangkan hak-hak yang telah mendahului kita, hak-hak keluarga yang telah ditinggalkan, jangan sampai dibuat melenceng,” kata Yuli Sumpil.

Dualisme yang terjadi di kubu Aremania belakangan banyak menjadi perbincangan karena terjadi perbedaan sikap atas tragedi Kanjuruhan yang merenggut sebanyak 135 nyawa.

Baca Juga:
Andai Gabung KMSK Deinze, Marselino Ferdinan Bakal Jadi Rekan Setim Striker Timnas Singapura

Pada Minggu (29/1) massa aksi Arek Malang menggeruduk kantor Arema FC dengan tuntutan agar klub mereka mundur dari kompetisi teratas Liga Indonesia.

Selang 2 hari tepatnya hari Selasa (31/1) kemarin Aremania di bawah komando Yuli Sumpil melakukan Aksi juga atas nama Aremania namun dengan tuntutan yang berbeda yakni eksistensi Arema FC tidak boleh hilang.