Irwan Febri Rialdi
Benny Dollo meninggal dunia. (Dok. PSSI)

Gol.bolatimes.com - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Benny Dollo, meninggal dunia dalam usia 72 tahun pada Rabu (1/2/2023). Kabar ini pertama kali diungkapkan mantan anak asuhnya, Firman Utina.

Tak hanya itu, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) juga menyampaikan ucapan duka atas meninggalkan Benny Dollo melalui akun Instagram resminya.

"Turut berduka atas berpulangnya 'coach' Benny Dollo. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tulis APPI.

Kabar tersebut juga diunggah eks kapten timnas Indonesia Firman Utina, juga di unggahan Instagramnya @firmanutina1515.

Kabar kepulangan Benny Dollo tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi pecinta sepak bola Indonesia. Sebab, ia adalah sosok yang istimewa karena punya beragam prestasi.

Profil Benny Dollo

Benny Dollo merupakan sosok pelatih yang punya rekam jejak istimewa di dunia sepak bola Indonesia. Dia tercatat lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 22 September 1950.

Selama berkecimpung di dunia racik strategi, Benny Dollo memang dikenal sebagai pelatih yang tegas, galak, tetapi juga cerdik. Dia juga memiliki citra ceplas-ceplos karena sering berbicara apa adanya.

Sejauh ini, Benny Dollo sudah bekerja untuk 10 tim yang berbeda. Karier pertamanya sebagai pelatih bermula pada tahun 1983 ketika mengasuh UMS 80.

Setelah itu, dia pernah bertugas di Pelita Jaya Jawa Barat (1987-1994), Persita Tangerang (1995-1998, 2001-2003, dan 2007-2008), Persitara Jakarta Utara (1999), Persma Manado (2000), hingga Arema Malang (2004-2006).

Lelaki yang punya nama lengkap Benny Selvianus Dollo itu juga pernah dua kali mengasuh Persija Jakarta (2009-2010 dan 2013-2014), lalu menangani Mitra Kukar (2010-2011), dan terakhir Sriwijaya FC (2014-2016).

Tak hanya itu saja, pelatih yang akrab dengan nama Bendol ini pernah dua kali dipercaya untuk menangani Timnas Indonesia, yakni pada periode 2000-2001 dan 2008-2009.

Bersama Pelita Jaya, Bendol pernah meraih gelar juara Galatama pada tahun 1998, 1990, dan 1993. Adapun bersama Persita, dia sukses merengkuh runner-up Liga Indonesia 2002.

Jika berbicara soal prestasinya bersama Arema Malang, setidaknya ada sejumlah gelar juara, yakni Divisi Satu Liga Indonesia 2004 dan dua gelar Copa Indonesia 2005 dan 2006. Ajang ini dulunya bernama Copa Dji Sam Soe.

Prestasi yang cukup mentereng inilah kemudian mengantarkannya menjadi pelatih Timnas Indonesia. Namun, hanya ada satu prestasi yang diraih Bendol, yakni gelar juara Piala Kemerdekaan 2008.

Berbagai prestasi ini turut membawa Bendol meraih sejumlah penghargaan, mulai dari Coach Tabloid Bola Award 2007, Best Manager Serie B 2014, Best Youngest Coach in Serie B 2014, dan Lifetime Achievement Indonesia Soccer Awards APPI 2020.

Kontributor: M Faiz Alfarizie