Gol.bolatimes.com - Tuntutan agar Liga 1 menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) semakin menggema belakangan ini setelah kinerja wasit dianggap kurang maksimal.
Terbaru pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, menganggap kinerja wasit sangat mengecewakan saat Persis menghadapi Borneo FC, Minggu (12/2/2023).
Leonardo Medina juga menyinggung soal kebutuhan penggunaan VAR di kompetisi Liga 1. Penyebabnya karena gol Ferdinan Sinaga dianggap offside, padahal dalam tayangan ulang jelas terlihat Ferdinan ada di posisi onside.
Marc Klok, gelandang Persib Bandung, juga mengatakan bahwa kompetisi di Indonesia butuh VAR demi mendongkrak kualitas wasit dan pertandingan.
Wacana dan saran agar Liga 1 menggunakan VAR memang sudah hadir sejak lama, bahkan FIFA telah memberi rekomendasi penggunaan teknologi ini. Namun, hingga kini belum ada realisasi dari PSSI atau penyelenggara liga (PT LIB).
Di lain sisi, beberapa kompetisi di ASEAN sudah menggunakan VAR yang membuat liga Indonesia semakin terlihat stagnan. Siapa saja negara Asia Tenggara yang sudah menggunakan VAR?
1. Thailand
Thailand League menjadi pionir penggunaan VAR di Asia Tenggara. Federasi Sepak Bola Thailand alias FAT sudah menggunakannya sejak musim 2018.
Adapun, keputusan untuk menggunakan VAR ini didorong oleh keinginan Presiden Sepak Bola Thailand, Thairath. Pria yang disebutkan belajangan menginginkan kinerja wasit di lapangan terbantu dengan baik.
Penggunaan VAR pun juga karena Thailand pernah diguncang skandal match-fixing (pengaturan pertandingan) pada akhir November 2017 lalu. Mirisnya, berita menghebohkan tersebut terungkap di saat kualitas sepak bola negara tersebut tengah meningkat.
2. Singapura
Negara ASEAN kedua yang menggunakan VAR adalah Singapura lantaran Thailand sudah lebih dulu menggunakan teknologi ini. Sepak bola Singapura dikabarkan mulai mengaplikasikan VAR pada musim 2023 ini.
Direktur FAS (Wasit), Nazeer Hussain, mengatakan, penggunaan VAR ini akan meningkatkan kinerja wasit serta memberikan perkembangan yang baik bagi sepak bola Singapura.
Liga Singapura 2023 sendiri akan dimulai pada 19 Februari 2023. Besar kemungkinan penggunaan VAR akan dimulai pada laga SPL Community Shield antara Albirex Niigata FC melawan Hougang United FC.
3. Malaysia
Malaysia juga sudah lama merencanakan upaya penggunaan VAR tersebut. Kali ini mereka sudah bersiap untuk memakai VAR.
Namun penerapan VAR tampaknya belum bisa diimplementasikan di liga mereka, Liga Super Malaysia musim depan. VAR nantinya akan diterapkan di dua kompetisi Negeri Jiran tersebut yakni Piala FA dan Piala Malaysia.
Berita Terkait
-
Beda dengan Liga Indonesia, Liga Malaysia Kurangi Slot Pemain Asing
-
Malaysia Ngebet Bisa Naturalisasi Bek Muda West Ham, Siapa Dia?
-
Ranking FIFA: Malaysia Naik Enam Peringkat, Indonesia Masih Unggul Jauh
-
Aturan 11 Pemain Asing di Super League Jadi Cibiran Negara Tetangga
-
Innalillahi! Eks Kiper Timnas Meninggal Dunia Saat Bertanding di Lapangan
-
Gareth Bale Ingin Beli Klub Milik Milioner Malaysia, Siapkan Dana Rp787 M
-
Sedih! Pemain Naturalisasi Anyar Malaysia Resmi Jadi Pengangguran
-
Jiplak Program Naturalisasi PSSI, Media Malaysia Sindir Kekalahan Timnas Indonesia
-
Terkuak Asal Usul Pemain Keturunan Malaysia-Amerika Latin Versi Sejarawan
-
Malaysia Rekrut Duo Argentina, Timnas Indonesia Tambah Striker Naturalisasi
Terkini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC
-
Pesan Striker Timnas Indonesia U-19 Jelang Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
-
Beda Nasib dengan Asnawi Mangkualam, Striker Vietnam Sulit Bersinar di Kampung Halaman Shin Tae-yong
-
Pujian Selangit Eks Pelatih Timnas untuk Jebolan Garuda Select yang Cetak Gol Debut di BRI Liga 1
-
Klub Eropa Umumkan Lepas Bek Jebolan Timnas Indonesia U-20, Keadaan Keluarga Jadi Alasan
-
Thomas Doll Awalnya Ngira Indonesia Biasa Saja, Ternyata Banyak Talenta yang Layak Main di Liga Jerman
-
Disindir Netizen dengan Sebutan Pelatih Tarkam, Bima Sakti: Saya Tidak Baper