Gol.bolatimes.com - Melihat kisah pedih seorang Aditya, mantan pemain Persib Bandung yang kehilangan satu kaki karena amputasi akibat tekel parah yang diterimanya.
Persib merupakan salah satu klub profesional Tanah Air yang banyak melahirkan bakat-bakat muda, terutama di kawasan Jawa Barat.
Salah satu bakat muda yang dimiliki Persib adalah Aditya Permana. Ia merupakan pemain didikan akademi klub berjuluk Maung Bandung tersebut.
Baca Juga:
Hasil Turnamen Mini: Timnas Indonesia Menang Telak 4-0 atas Fiji
Namun Aditya tak bisa mengikuti jejak rekan-rekannya yang berhasil menembus tim senior atau kancah profesional di Tanah Air.
Pasalnya, pria kelahiran Palembang 15 Juni 1997 ini harus kehilangan salah satu kakinya akibat cedera patah kaki yang diterimanya.
Parahnya, cedera ini didapatkannya di sebuah laga uji coba. Bukan bersama Persib, melainkan saat dirinya bersiap mengikuti turnamen antar kampus.
Baca Juga:
5 Fakta Unik KLB PSSI, dari Ratu Tisha Kembali Duduki Jabatan hingga Drama Yunus Nusi Mundur
Dalam laga uji coba itu, Aditya mengalami cedera patah kaki akibat dijegal oleh kiper lawan, yang berujung pada amputasi.
Amputasi ini pun menjadi pilihan terakhir Aditya dan tim medis, setelah cederanya bertambah parah karena keputusannya yang memilih pengobatan tradisional dan bukan operasi seperti yang dianjurkan.
“Waktu itu ada persiapan tim kampus, saya bertanding dan kaki saya ditekel kiper,” buka Aditya dikutip dari kanal YouTube Republik Bobotoh TV.
“Saat itu saya sempat berobat ke ahli tulang dan diminta langsung operasi. Tapi Bapak bilang untuk tidak operasi karena tidak ada biaya. Jadi saya disuruh ke Cimande (pijat patah tulang).”
“Ternyata kondisi kaki saya sudah parah. Saat coba disembuhkan, kaki saya sudah tidak terasa apa-apa lagi,” lanjutnya.
Baca Juga:
Profil Muhammad Sungkar, CEO Putra Delta Sidoarjo yang Jadi Exco PSSI Termuda di Periode 2023-2027
Alhasil, Aditya pun diamputasi. Bak jatuh tertimpa tangga, pasca diamputasi, sang ayah meninggal dunia yang membuatnya kian kebingungan.
Namun Aditya tak menyerah begitu saja dan kemudian mencoba peruntungan dari sepak bola amputasi, untuk melanjutkan kariernya di lapangan hijau.
Aditya kemudian bergabung INAF atau perkumpulan sepak bola amputasi, di mana ia mulai beradaptasi dengan bermain menggunakan tongkat.
Karena talentanya, Aditya kini pun menjadi bagian penting INAF dan kerap dipanggil ke Timnas Amputasi Indonesia saat berlaga.
Salah satunya kala ia berhasil membawa Timnas Amputasi Indonesia lolos ke Piala Dunia Amputasi yang digelar pada tahun 2022 lalu.
Berita Terkait
-
Persib Bandung Tak Pasang Target Tinggi di Piala Presiden 2024
-
Persib Bandung Resmi Datangkan Pemain Jebolan UEFA Conference League
-
Jelang Liga Bergulir Persib Bandung dan Bobotoh Lakukan Diskusi Soal Keuangan
-
Firasat Bojan Hodak Tentang Madura United, Minta Lupakan Kemenangan dan Sejarah Juara Bersama Persib
-
Pesan David da Silva Setelah Berdamai dengan Persib Bandung
-
Jeda Liga 1 Jadi Kesempatan Bojan Hodak Berikan Hal Ini untuk Pemain Persib
-
Jeda Komperisi Liga 1 Tak Membuat Pemain Persib Stefano Beltrame Tenang
-
Pemain Persib Bandung Ryan Kurnia Nikmati Jeda Kompetisi untuk Pemulihan
-
Pelatih Persib Bojan Hodak Lihat Sisi Positif dari Jeda Kompetisi Selama Piala Asia U23
-
Beckham Kecewa Harus Kembali Batal Bela Timnas
Terkini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC
-
Pesan Striker Timnas Indonesia U-19 Jelang Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
-
Beda Nasib dengan Asnawi Mangkualam, Striker Vietnam Sulit Bersinar di Kampung Halaman Shin Tae-yong
-
Pujian Selangit Eks Pelatih Timnas untuk Jebolan Garuda Select yang Cetak Gol Debut di BRI Liga 1
-
Klub Eropa Umumkan Lepas Bek Jebolan Timnas Indonesia U-20, Keadaan Keluarga Jadi Alasan
-
Thomas Doll Awalnya Ngira Indonesia Biasa Saja, Ternyata Banyak Talenta yang Layak Main di Liga Jerman
-
Disindir Netizen dengan Sebutan Pelatih Tarkam, Bima Sakti: Saya Tidak Baper