Irwan Febri Rialdi
Legenda Malaysia, Safee Sali remehkan timnas Indonesia di Piala AFF. (AFP PHOTO / MOHD RASFAN MOHD RASFAN / AFP)

Gol.bolatimes.com - Penyerang legendaris Timnas Malaysia, Safee Sali, akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu alias pensiun untuk mengakhiri kariernya sebagai pemain sepak bola.

Keputusan Safee Sali untuk mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola itu diumumkan melalui konferensi pers di Malaysia pada Selasa (21/2/2023).

Menurut Safee Sali, langkah itu diambil karena dia sudah merasa tak mampu bersaing dengan para pemain lainnya.

Di klubnya saat ini, yaitu Kuala Lumpur City FC, Safee Sali sudah tak bisa bersaing dengan pemain lain.

"Berat saya mengambil keputusan ini. Saya tidak mengalami cedera parah, tetapi merasa ini waktu yang tepat untuk gantung sepatu," ujar Safee, dilansir Bernama, Selasa (21/2/2023).

Setelah memutuskan untuk pensiun, Safee Sali memutuskan untuk melanjutkan aktivitasnya dalam membangun pembinaan pemain usia dini di Negeri Jiran.

"Kini, saya bisa fokus pada rencana untuk membantu perkembangan sepak bola di Malaysia dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki," ujar Safee.

Safee Sali sendiri merupakan satu-satunya pemain Malaysia yang pernah berkarier di Liga Indonesia.

Usai membawa Malaysia juara di Piala AFF 2010, Safee Sali dipinang Pelita Jaya. Saat itu, klub milik Bakrie ini mengeluarkan dana sebesar 30 ribu dollar untuk merekrutnya.

Pada mulanya, Safee mampu mencatatkan tujuh gol dari 13 pertandingan di musim debutnya pada ajang Indonesian Super League.

Adapun pada musim berikutnya, ia ditunjuk untuk menjadi kapten dan berhasil mengakhiri musim dengan catatan 20 gol.

Setelah Safee Sali, tak ada lagi pemain Malaysia yang berkarier di Liga Indonesia. Ia pun mengungkap alasannya, yakni rasa takut.

"Menurut pendapat saya, para pemain kami tidak pergi ke Indonesia karena cara mereka berpikir," tutur Safee, dikutip dari Goal Malaysia.

"Dalam pikiran mereka, 'apa gunanya pergi ke Indonesia?', mereka mungkin berpikir bahwa secara komparatif, Malaysia memiliki standar liga yang lebih tinggi," lanjutnya.

"Namun, saya pikir sebagian besar para pemain Malaysia takut," tuturnya menambahkan.