Irwan Febri Rialdi | Adie Prasetyo Nugraha
Pemain Persib Bandung Daisuke Sato.(dok.persib)

Gol.bolatimes.com - Pelatih Arema FC, Putu Gede, kesal dengan tingkah pemain Persib Bandung yang mengulur waktu, terutama sang pemain asing Daisuke Sato. Ia tak segan menyebut pemain asal Filipina itu lebih cocok main sinetron.

Di pertandingan pekan ke-26 BRI Liga 1 yang berlangsung di Stadion Pakansari tersebut, Arema FC kalah 0-1 dari Persib lewat gol semata wayang Marc Klok.

Bek Persib Bandung Daisuke Sato. (ANTARA/HO-Persib Bandung)

Putu Gede menyebut pertandingan sejatinya berjalan bagus, namun sering terhenti menyusul drama yang dilakukan pemain ketika terjatuh. Yaitu lama untuk bangun dan meminta perawatan.

"Pertandingan bagus tapi sayang kalau sering terhenti, ini yang jadi tidak enak. Pelajaran juga untuk kedua tim karena tidak bisa sepak bola kita seperti ini, setiap tim leading buang-buang waktu dengan begini, ini contoh yang tidak bagus," kata Putu Gede dalam konferensi pers usai pertandingan.

"Saya juga tekankan kepada para pemain Arema juga kalau sedang leading kita harus fair-play. Karena kesannya jadi seolah-olah pemain bersandiwara," jelasnya.

Lebih lanjut, Putu Gede menyoroti satu pemain asing Persib Daisuke Sato yang menurutnya cocok bermain sinetron. Menurutnya, pemain asing seharusnya bisa menjadi panutan dan bukan memberikan contoh yang kurang bagus karena mengulur-ulur waktu.

"Saya ingin mengomentari juga pemain Persib, Sato. Saya pikir dia bagus untuk main sinetron. Maksudnya 'kan ini banyak yang melihat, anak-anak grassroot kita juga melihat, bukan contoh yang bagus apalagi pemain asing," jelasnya.

Putu menegaskan ia melarang para pemain Singo Edan melakukan hal tersebut.

"Saya juga tekankan ke para pemain Arema, kalau di sini tidak ada lagi seperti itu. Kalau mau buang waktu, kita akan dibalas lebih menyakitkan," terangnya.

"Ini kan baru ada 4 pertandingan saya pegang (Arema). Saya pelan-pelan beritahu mereka karena kita akan dibalas lebih sakit. Banyak pelatih yang mengeluh seperti itu juga dan ini yang harus dihilangkan."

"Saya tahu tensi pertandingan, bagaimana cara mempertahankan kemenangan, setiap pelatih pasti ada. Mungkin Luis Milla kalau ditanya pasti tidak setuju juga. Ini yang perlu dibenahi kedepannya. Di tim Arema ke depannya tidak akan terjadi seperti ini," pungkasnya.