Rauhanda Riyantama
Striker Persikabo 1973, Yandi Sofyan. (Dok. Persikabo 1973)

Gol.bolatimes.com - Yandi Sofyan menunjukkan bahwa dirinya belum habis sebagai pesepakbola. Ia menjadi pahlawan Persikabo 1973 dengan mencetak gol kemenangan saat melawan PSS Sleman.

Di laga Liga 1, Minggu (26/2/2023) itu, Persikabo sebetulnya sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Ricky Saputro, namun mampu membalas via Dimas Drajad dan Yandi Sofyan.

Yandi Sofyan sendiri tidak turun sebagai starter, ia baru masuk di babak kedua. Tapi dampaknya luar biasa karena mampu mencetak gol kemenangan.

Baca Juga:
5 Calon Mesin Gol Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2023, Ronaldo Kwateh Paling Ditunggu

Bagi Yandi, gol ini menjadi gol keduanya di Liga 1 2022/23 buat Persikabo. Gol ini sekaligus menunjukkan bahwa Yandi masih bisa bersaing di level teratas.

Bukan tanpa sebab pernyataan ini dilontarkan, pasalnya Yandi Sofyan sempat menghilang dari peredaran bahkan berstatus tanpa klub.

Hal itu terjadi setelah terakhir kali ia membela Bali United pada 2019. Setelah itu, Yandi Sofyan berstatus tanpa klub selama lebih dari dua tahun.

Baca Juga:
4 Pemain Dunia yang Akan Dihadapi Timnas Indonesia U-20 di Grup A Piala Asia U-20

Dari pernyataan Yandi Sofyan, ia mengalami cedera lutut pada 2019 saat kontraknya habis dengan Bali United dan harus naik meja operasi.

Pemain berusia 30 tahun itu pun harus istirahat panjang untuk pemulihan. Kondisi ini ditambah dengan terhentinya kompetisi di Indonesia lantaran pandemi.

Yandi Sofyan baru memiliki klub setelah bergabung dengan Persikota Tangerang pada Juni 2021. Lantas pada Mei 2022, ia direkrut oleh Persikabo 1973.

Baca Juga:
Gokil! Momen Saddil Ramdani Cetak Dua Gol dan Satu Assist saat Sabah FC Hajar PDRM FC 4-0

Meski sudah kembali ke kasta tertinggi Indonesia, Yandi Sofyan belum mendapat banyak kesempatan. Padahal, ia sempat digadang-gadang sebagai pemain muda potensial Indonesia.

Ia merupakan satu-satunya pemain Indonesia yang pernah bermain di empat benua berbeda yaitu Amerika Latin, Asia, Eropa, dan Australia.

Kariernya yang melejit di usia muda membawanya bergabung dengan SAD Uruguay, kemudian ia sempat bermain di Belgia bersama CS Vise.

Baca Juga:
3 Alasan Timnas Indonesia U-20 Bisa Lolos dari Fase Grup Piala Asia U-20 Meski Skuat Seadanya

Dari Belgia, Yandi Sofyan lalu berlabuh ke Brisbane Roar di Australia. Setelah dari sana, ia kembali ke Tanah Air dan membela beberapa klub besar mulai dari Arema, Persib, Bali United, dan kini Persikabo 1973.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha