Gol.bolatimes.com - Sejarah sepak bola Indonesia tak lepas dari perubahan nama kompetisi domestik, baru-baru ini salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI usul nama liga diubah agar lebih menjual.
Usul perubahan nama kompetisi liga ini dilontarkan Eko Setiawan, tujuannya agar nama liga dari kompetisi domestik lebih mendatangkan nilai jual.
Tak sekadar wacana, hal itu akan dibawa Eko Setiawan dalam forum diskusi sarasehan sepak bola pada 4-6 Maret 2023 mendatang di Surabaya.
Baca Juga:
5 Pemain dengan Trofi Individu Terbanyak, Lionel Messi Mustahil Dikejar
Rencana yang dibeberkan Eko disebut sudah terdengar sampai ke telinga Ketum PSSI, Erick Thohir meski detail dari perubahan nama ini belum disampaikan.
Namun perubahan nama kompetisi domestik ini sepertinya akan terjadi jika melihat pernyataan Eko Setiawan terkait respons Erick Thohir.
Sejarah panjang nama kompetisi sepak bola Indonesia bak saksi bisu seretnya prestasi klub-klub jawara kompetisi di kancah internasional.
Baca Juga:
BREAKING NEWS! Laga Persija vs Persib Resmi Ditunda, Tak Dapat Izin Keamanan
Pergantian nama kompetisi sejatinya sudah terjadi sejak lama, pertama kali dilakukan di era 80-an saat kompetisi masih digelar secara amatir dengan nama Liga Perserikatan medio 1930-1979.
Level kompetisi mulai meningkat ke semi-profesional, lahirnya Liga Galatama pada 1980 yang merupakan singkatan dari Liga Sepak Bola Utama.
Kompetisi ini berjalan beriringan dengan Liga Perserikatan, barulah pada 1994 PSSI resmi menggabungkan dua kompetisi ini menjadi Liga Indonesia.
Baca Juga:
Momen Arkhan Fikri Dilanggar Keras, Wasit Langsung Beri Kartu Merah Pemain Irak U-20
Peningkatan kualitas menjadi tujuan utama digabungkannya kedua kompetisi ini, dengan penerapan pembagian wilayah dan delapan tim terbaik di fase mencapai final.
Perubahan kembali terjadi pada 2008, PSSI menerapkan sistem liga ala Eropa dengan perhitungan poin awal hingga akhir musim sebagai penentu gelar juara.
Nama kompetisi pun kembali berubah saat itu menjadi Indonesia Super League (ISL), bobroknya federasi membuat perubahan kembali terjadi tiga tahun berselang.
Baca Juga:
Daffa Fasya Kiper Timnas Indonesia U-20 yang Lakukan Penyelamatan Kelas Dunia
Lahirnya Indonesia Premier League (IPL) pada 2011, sekaligus tanda lahirnya dualisme kompetisi dan dualisme PSSI.
Pada 2015 PSSI mendapat sanksi hingga jatuhnya pembekuan terhadap kompetisi, intervensi dari Kemenpora era Imam Nahrawi yang membekukan PSSI.
Membuat FIFA menjatuhkan sanksi ke Indonesia, kompetisi pun baru kembali digelar pada 2017 dengan nama kompetisi Liga 1 dan sebagai operator PT Liga Indonesia Baru.
Kini publik Tanah Air tengah menantikan kejutan apa yang akan dibawa Erick Thohir, akankah perubahan nama kompetisi kembali terjadi, menarik ditunggu.
Berita Terkait
-
PSSI Datang ke Kamboja, Beri Motivasi Jelang Semifinal Piala AFF Wanita 2024
-
Erick Thohir Senang Shin Tae-yong Resmi Perpanjang Kontrak hingga 2027
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
PSSI Bisa Kejar Maarten Paes Agar Tampil di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia, Kasus Sama di CAS Selesai Cuma 2 Bulan
-
Erick Thohir Izinkan Shin Tae-yong Kembali Latih Korea Selatan
-
Resmi! Liga 1 Musim 2024/2025 Tetap Pakai Wasit Asing
-
Erick Thohir Kagum dengan Kekuatan Fisik Pemain Timnas Indonesia U-16
-
Target Juara SEA Games, PSSI Turunkan Tim Muda di Piala AFF 2024
-
Doa Legenda untuk Persib Bandung di Championship Series
Terkini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC
-
Pesan Striker Timnas Indonesia U-19 Jelang Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
-
Beda Nasib dengan Asnawi Mangkualam, Striker Vietnam Sulit Bersinar di Kampung Halaman Shin Tae-yong
-
Pujian Selangit Eks Pelatih Timnas untuk Jebolan Garuda Select yang Cetak Gol Debut di BRI Liga 1
-
Klub Eropa Umumkan Lepas Bek Jebolan Timnas Indonesia U-20, Keadaan Keluarga Jadi Alasan
-
Thomas Doll Awalnya Ngira Indonesia Biasa Saja, Ternyata Banyak Talenta yang Layak Main di Liga Jerman
-
Disindir Netizen dengan Sebutan Pelatih Tarkam, Bima Sakti: Saya Tidak Baper