Gagah Radhitya Widiaseno
Pemain Persija, Bambang Pamungkas (dok persija)

Gol.bolatimes.com - Legenda Persija Jakarta, Bambang Pamungkas memberikan tanggapan terkait kuota pemain asing di klub Indonesia. Dengan adanya ini, bisa berdampak buruk untuk Timnas Indonesia di masa depan.

Hal tersebut diungkapkan melalui Youtube @Sport77 Official. Dalam unggahan tersebut, ia memberikan tanggapan terkait penambahan kuota asing pada setiap klub BRI Liga 1.

Menurut legenda Persija Jakarta tersebut, skuad Garuda akan kesulitan mencari striker karena adanya aturan PSSI ini.

Baca Juga:
CEK FAKTA: Nasib Shin Tae-yong di Ujung Tanduk usai Timnas Indonesia Gagal Lagi?

Dikatakan Bambang Pamungkas di awal menjadi pemain sepakbola era 90an hingga 2000an, formasi pemain banyak menggunakan 3-5-2 atau 5-3-2.

“Dengan dua striker. Waktu itu pemain asing ada empat dan hanya tiga yang boleh dimainkan bersamaan,” kata Bambang dilansir dari Youtube Sport77 Official.

Dengan adanya tiga pemain asing ini, tentunya slot diisi pada posisi bek, gelandang, dan striker.

Baca Juga:
Klasemen BRI Liga 1: Persib Bandung Gagal Kejar PSM Makassar, Selamat Tinggal Juara?

“Artinya akan ada 1 sisa slot striker pemain lokal. kan tidak mungkin nyari 2 strike asing, terus tengah siapa," tambahnya.

Kemudian di 2007, kebijakan baru dengan adanya penambahan kuotea lima pemain asing. Dan tentunya kelima pemain tersebut bisa dimainkan.

“Ketika Lo punya lima pemain asing posisi mana yang akan dipergunakan,” tanya Bambang.

Baca Juga:
Tak Menyangka Timnas-nya Gagal Lolos, Media Vietnam Sebut Iran Dibantu Wasit

“Dua striker, satu gelandang dan 2 bek,” jawab Mamat Alkatiri.

Dengan adanya ini, tentunya peluang para striker lokal tipis untuk dimainkan. Apalagi dengan adanya perubahan formasi, bisa saja striker lokag tak digunakan lagi.

Ia pun tidak menyetujui kalau kebijakan lima pemain asing di Timnas Indonesia merupakan sebuah kesalahan.