Galih Prasetyo
Pemain timnas Cina Gao Zhunyi (kanan) berebut bola dengan pesebak bola Uni Emirat Arab Alyahyaee Ali pada pertandingan babak penyisihan sepakbola Grup C Asian Games 2018 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (19/8). (ANTARA FOTO/INASGOC/Novrian Arbi)

Gol.bolatimes.com - Tim U-20 Cina gagal lolos ke Piala Dunia U-20 2023. Kepastian Cina tak bermain di Indonesia setelah pada babak perempat final Piala Asia U-20 2022 dikalahkan oleh Korsel.

Kegagalan anak asuh Antonio Puche ini pun membuat sepak bola Cina berada di titik nadir. Dalam beberapa tahun ke belakang, timnas Cina kerap alami kegagalan di ajang internasional.

Harapan di masa depan kepada tim muda Cina pun seolah-olah jadi suram pasca kegagalan tim U-20 di Piala Asia U-20.

Baca Juga:
Timnas Indonesia di Pot 1, Israel Pot 4, Kedua Tim Bakal Satu Grup di Piala Dunia U-20?

Kegagalan Mutellip Iminqari dkk di Uzbekistan menambah derita tim muda Cina. Sebelumnya, senior mereka, tim U-23 Cina juga tidak lolos ke Piala Asia U-23.

Tim U-23 Cina mengalami 11 kekalahan dari 12 pertandingan, termasuk empat kekalahan di babak kualifikasi Piala Asia U-23.

Kondisi tim muda Cina yang diproyeksi bisa jadi kekuatan baru di masa depn pun jadi sorotan banyak pihak, utamanya publik dalam negeri mereka.

Baca Juga:
Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia U-20 Indonesia, Dua Tim Debutan Siap Beri Kejutan

Pejabat Korup jadi Penyebab

Sepak bola Cina sebelumnya jadi sorotan setelah melakukan banyak perubahan radikal. John Lee dalam tulisannya di Forbes menyebut bahwa Xi Jinping mendapat laporan lengkap dari politbiro partai Komunis terkait perkembangan sepak bola Cina.

Gemerlapnya Liga Super Cina dengan datangnya banyak pemain top Eropa jadi salah satu kebijakan pemerintah Cina untuk membangun sepak bola mereka.

Baca Juga:
3 Tim Grup A Piala Asia U-20 2023 Lolos ke Piala Dunia U-20 2023, Ada Indonesia

Pemerintah Cina dalam beberapa tahun ke belakang memang tak main-main untuk membangun sepak bola mereka.

Dilansir dari ebeijing.gov.cn, Xi Jinping dan anggota politbiro terapkan aturan keras untuk mengembangkan sepakbola.

Di level provinsi, pejabat Cina diminta untuk menciptakan model pembelajaran olahraga yang berujung pada penciptaan bibit muda di lapangan hijau.

Baca Juga:
Tak Mampu Kalahkan Indonesia, Negara Ini Justru Lolos ke Piala Dunia U-20 2023

Bahkan pemerintah Cina tak malu menyebut bahwa untuk mencipta model seperti itu mereka meniru gaya Amerika Serikat yang sukses memasukan sistem olahraga di tingkat perguruan tinggi.

John Lee dalam tulisan berjudul ‘China’s New Goal: Becoming The Next Soccer Superpower’ yang dipublish Forbes menyebut bahwa kurikulum olahraga di sejumlah sekolah negeri di Cina memang banyak alami perubahan setelah anggota politbiro turba (turun ke bawah) ke wilayah di Cina.

Namun sayangnya, hal itu belum membuahkan hasil. Pejabat korup diyakini jadi masalah besar sepak bola Cina.

Melansir dari Globaltimes, Direktur Administrasi Umum Olahraga Gao Zhidan menegaskan bahwa pihaknya memiliki obat ampuh untuk mengatasi masalah tersebut.

Saat ini di olahraga utamnya sepak bola Cina genjar kampanye anti korupsi. Sejumlah pejabat tinggi di federasi olahraga diseret ke pengadilan atas tuduhan korupsi termasuk di antaranya, Presiden Asosiasi Sepak Bola China (CFA) Chen Xuyuan, Sekretaris Jenderal CFA Liu Yi dan mantan pelatih kepala tim nasional Li Tie.

Terkait kasus ketiganya menurut otoritas hukum Cina, masih dalam penyilidikan. Namun rumor yang berkembang ketiganya akan mendapat hukuman sanksi berat akibat pelanggaran displin serius.