Galih Prasetyo
Presiden FIFA, Gianni Infantino (Fifa.com)

Gol.bolatimes.com - Ketua umum PSSI, Erick Thohir saat ini disebut tengan melakukan lobi-lobi kepada pihak FIFA agar Piala Dunia U-20 2023 tetap berlangsung di Indonesia pasca pembatalan drawing.

Exco PSSI Arya Sinulingga pada konfrensi pers, Minggu (26/3) sore disebut tengah berupaya keras untuk melobi pihak FIFA.

"Yang pasti ke FIFA, belum menyampaikan waktu dan tempat yang baru. Kita belum bisa jawab. Ketua Umum PSSI untuk berusaha melobi-lobi FIFA." jelas Arya.

Baca Juga:
FIFA Disebut Mungkin Ambil Opsi Ubah Tanggal Kick Off Piala Dunia U-20 2023

Di tengah drawing Piala Dunia U-20 2023 yang resmi dibatalkan FIFA, muncul rumor lain bahwa Argentina juga melakukan lobi agar bisa menjadi pengganti Indonesia sebagai tuan rumah.

Keinginan Argentina untuk gantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pertama kali diunggah oleh halaman Doble Amarilla, beberapa jam setelah PSSI resmi menginformasikan soal pembatalan drawing Piala Dunai U-20 2023.

Dalam laporannya, Doble Amarilla juga menyebut bahwa pihak PSSI-nya Argentina, AFA sudah berhasil mendesak FIFA agar Indonesia dicoret jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 setelah muncul penolakan terhadap Israel.

Baca Juga:
Buntut Polemik di Indonesia, Wonderkid Manchester United Berpeluang Unjuk Gigi Di Piala Dunia U-20 2023

Argentina ingin jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 agar bisa menjadi ajang promosi negara mereka yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama Uruguay, Paraguay dan Cile.

Menarik melihat bagaimana lobi-lobi yang bakal dilakukan pihak PSSI ataupun AFA dalam beberapa jam ke depan.

Menilik dari latar belakang, AFA saat ini dipimpin oleh sosok bernama Claudio Tapia. Sosok yang akrap dipanggil Chiqui ini memiliki rekam jejak sama dengan Erick Thohir, sama-sama seorang pengusaha.

Baca Juga:
Misi Khusus Argentina Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Sudah Siapkan Sejumlah Stadion

Tapia dikenal di Argenitina sebagai penguasaha yang bergerak di bidang penanganan dan pengolahan limbah. Yang menarik, sebelum jadi penguasaha, Tapia sempat jadi seorang striker di klub Barracas Central.

Tapia sudah memimpin AFA sejak 29 Maret 2017. Ia jadi presiden AFA setelah menggeser Luis Segura yang mundur karena skandal penipuan.

Ada satu hal yang menarik pada sosok satu ini utamanya hubungan dengan presiden FIFA, Gianni Infantino. Bisa dibilang Tapia kerap nurut dengan apapun yang disampaikan Infantino.

Baca Juga:
Terkuak! Argentina Sejak Pekan Lalu Dekati FIFA untuk Gantikan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Pada 2021 saat ramai usulan Piala Dunia berlangsung dua tahun sekali, Infantino langsung terbang dari Swiss menuju ke Argentina bertemu Tapia untuk mendapatkan dukungan.

Menurut laporan dari El Cronista, Infantino datang ke Argentina untuk melakukan makan siang bersama Tapia dan membicarakan usulan tersebut.

Tapia secara tersirat mendukung Piala Dunia berlangsung dua tahun sekali, padahal sejumlah negara di kawasan Amerika Selatan menolak karena hal itu bisa ganggu penyelenggaraan Copa America.

"Jika Piala Dunia dimainkan setiap dua tahun, itu tidak akan berdampak pada Copa America," sebut Tapia.

Bahkan saat federasi sepak bola Amerika Selatan, Conmebol bersitegang dengan FIFA, Tapia memilih untuk bungkam dan menarik diri.

Pada 2020, pihak Conmbebol memberikan kritik pedas soal usulan Piala Dunia berlangsung dua tahun sekali. Presiden Conmebol Alejandro Dominguez bahkan menyebut Infantino sosok yang oportunis.

Dominguez bahkan sempat kasih kritik pedas kepada Tapia meski keduanya memiliki hubungan baik. Menurut Dominguez apa yang ia sampaikan untuk melindungi sepak bola Amerika Selatan.