Gol.bolatimes.com - Pelatih Timnas Thailand, Alexandre Polking, mengklaim sudah mengantongi apa yang meenjadi kelebihan-kelebihan Timnas Indonesia menjelang duel di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (29/12).
"Pemain-pemain muda Indonesia terus berlari dan konsisten bertarung di lapangan. Mereka juga sangat kuat di koridor (sayap-red)," ujar juru taktik asal Brazil itu dalam konferensi pers sebelum laga di SUGBK, Jakarta.
Menurut Alexandre, dua bek sayap Indonesia memiliki naluri menyerang yang kuat berlari ke pertahanan lawan nyaris tanpa henti. Terkait ini, dia memang tidak menyebutkan nama tetapi diduga kuat merujuk pada Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam.
Hal itu, Alexandre melanjutkan, belum lagi ditambah dengan kehadiran bek tengah naturalisasi Jordi Amat yang piawai dalam melakukan operan dari belakang.
"Jordi sangat bagus dengan bola dan membangun serangan," kata dia.
Kemudian, Indonesia disebutnya mempunyai dua gelandang pencegat (holding midfielder) yang berpengalaman.
Selanjutnya, ada pula gelandang serang berusia 18 tahun, Marselino Ferdinan yang dinilai Alexandre Polking sebagai salah satu pemain muda terbaik di Piala AFF 2022.
Selanjutnya, Thailand memerhatikan benar dua penyerang sayap Indonesia Witan Sulaeman dan Egy Maulana.
"Mereka bagus di sayap. Secara umum, Indonesia adalah tim berkualitas apik yang dilatih juru taktik berkualitas tinggi (Shin Tae-yong-red). Itulah kenapa mereka berbahaya," tutur Alexandre.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa Thailand juga mempunyai komposisi pemain yang bagus.
Meski tidak membawa nama-nama berpengaruh seperti seperti Chanathip Songkrasin, Supachok Sarachat dan Supachai Chaided, Alexandre Polking yakin skuadnya akan mampu menundukkan Indonesia.
Pemain-pemain berpengalaman di skuadnya kini seperti Teerasil Dangda, Theerathon Bunmathan dan Sarach Yooyen dipercayainya bisa membawa skuad Thailand berjaya di Indonesia.
"Kami yakin bisa melakukannya," kata Alexandre.
Pertandingan Indonesia versus Thailand akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (29/12), mulai pukul 16.30 WIB. Pemenang laga ini akan lolos ke semifinal Piala AFF 2022.
Berdasarkan laman 11v11.com, Indonesia tidak memiliki rekor yang bagus saat bersua Thailand mulai tahun 1957. Total, kedua tim bertanding di 80 laga, di mana Indonesia kalah 40 kali dan 25 kali menang. Sisanya tuntas dengan imbang.
Pada enam pertemuan terakhir sejak tahun 2016, Indonesia bahkan tidak mampu mengalahkan Thailand. Sepanjang itu, Indonesia cuma mampu memaksakan dua hasil seri dan sisanya tuntas dengan kekalahan.
(Antara)
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC
-
Pesan Striker Timnas Indonesia U-19 Jelang Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
-
Beda Nasib dengan Asnawi Mangkualam, Striker Vietnam Sulit Bersinar di Kampung Halaman Shin Tae-yong
-
Pujian Selangit Eks Pelatih Timnas untuk Jebolan Garuda Select yang Cetak Gol Debut di BRI Liga 1
-
Klub Eropa Umumkan Lepas Bek Jebolan Timnas Indonesia U-20, Keadaan Keluarga Jadi Alasan
-
Thomas Doll Awalnya Ngira Indonesia Biasa Saja, Ternyata Banyak Talenta yang Layak Main di Liga Jerman
-
Disindir Netizen dengan Sebutan Pelatih Tarkam, Bima Sakti: Saya Tidak Baper