Gagah Radhitya Widiaseno
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (tengah) saat bersama pemegang saham yang baru Persis Solo Kaesang Pangarep (dua dari kanan), Mahendra Agakhan Thohir (paling kanan), Kevin Nugroho dan pelatih Persis Solo Eko Purjiyanto (paling kiri), di Stadion Manahan Solo, Sabtu (20/3/2021). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)

Gol.bolatimes.com - Walikota Solo, Gibran Rakabuming, mengajukan lamaran untuk daftar jadi pemain Persis Solo. Ia langsung menyenggol pemilik klub berjuluk Laskar SamberNyawa tersebut, Kaesang Pangarep.

Hal ini tampak dalam sebuah unggahan akun Twitter pribadinya @gibran_tweet. Dalam cuitannya tersebut, ia mengajukan lamaran langsung ke pemilik klub.

"Woi @knugroho33@kaesangp aku tak dadi pemain @persisofficial wae. Wong yo menang/kalah ra ono bedane. Pemainmu kon leren kabeh wae," cuit Walikota Solo tersebut.

Baca Juga:
Begini Kabar Terbaru Bek Inter Milan Era 90-an yang Jadi Idola Erick Thohir, Calon Ketum PSSI

"Woi @knugroho33 @kaesangp, saya tak jadi pemain @persisofficial saja. Lha menang atau kalah tidak ada bedanya. Pemain kalian disuruh istirahat saja,"

Apakah maksud dari pernyataan Gibran ini? Apakah benar ia ingin menjadi pemain Persis Solo di masa depan?

Gibran Rakabuming daftar jadi pemain Persis Solo (Twitter/Gibran_tweet)

Tentunya hal tersebut bukanlah benar. Walikota Solo tersebut melempar sindiran kepada PSSI terkait aturan baru tentang BRI Liga 1 yang dipastikan tak ada degradasi.

Baca Juga:
Park Hang-seo Disebut Netizen Cocok Gantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Kebiasaan Marah-marah Jadi Alasannya

Seperti diketahui, BRI Liga 1 2022/2023 dipastikan tanpa degradasi. Kepastian ini diambil seusai rapat Komite Eksekutif (Exco) yang berlangsung di kantor PSSI, GBK Arena, Kamis (12/1/2023). Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi menyampaikan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan berbagai faktor.

"Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan," kata Yunus Nusi saat ditemui di Kantor PSSI usai rapat Exco.

"Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan Operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023," jelasnya.

Baca Juga:
Ramadhan Sananta Gacor Usai Balik ke PSM Makassar, Bukti Shin Tae-yong Salah Strategi?

Alasan berikutnya karena adanya rekomendasi dari Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia menyusul Tragedi Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022.

Dalam rapat Exco tersebut juga memutuskan dan memerintahkan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk fasilitasi pembentukan operator baru guna pelaksanaan Liga 2 yang akan datang.